Warga Resah, Elpiji Ukuran 3 Kilogram Langka di Wonomulyo

Warga Resah, Elpiji Ukuran 3 Kilogram Langka di Wonomulyo

WONOMULYO ,- Kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram ini, diakui warga telah dirasakan sejak sepekan terakhir. Hampir semua pangkalan dan pengecer di Kecamatan Wonomulyo, kehabisan stok elpiji ukuran tiga kilogram untuk dijual kepada warga.

Seperti yang dirasakan, Ida (40 tahun), warga Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, yang mengaku telah berkeliling pasar dan mendatangi sejumlah pangkalan di daerah ini, dengan harapan bisa mendapatkan elpiji yang akan dipakai untuk memasak, “ Ini sejak pagi sudah berkeliling cari tabung, tapi belum dapat-dapat sampai sekarang, padahal ini sudah seminggu, kita bingung mau cari kemana lagi padahal mau masak “ ungkapnya kepada wartawan, Senin (29/04/19).

“ Kalaupun ada tabung yang belum terjual, terkadang harus dibayar dengan harga lebih tinggi dari harga eceran tertinggi, mencapai 35 ribu rupiah per tabung “ sambung Ida.

Keresahan sama juga diungkapkan Budu (45 tahun), warga yang berasal dari pedalaman di Kecamatan Tutar, Polewali Mandar. Diakui, sejak beberapa hari terakhir, dirinya terpaksa bolak balik turun gunung dengan harapan bisa membeli elpiji ukuran tiga kilogram, yang sejak sepekan ini tidak ditemukan lagi di desanya, “ Saya sudah mendatangi sejumlah pangkalan pak, bahkan hampir semua pengecer elpiji juga saya datangi, tapi hasilnya sama, semuanya menjawab kalau elpiji ukuran tiga kilogram, sudah kosong alias habis, ini kita bingung, apalagi sudah mau bulan puasa “ ujar Huda.

Menanggapi masalah ini, pimpinan PT Hapsa Utama Gas, salah satu agen elpiji di daerah ini mengaku, kelangkaan terjadi akibat tingginya kebutuhan warga terhadap tabung gas ukuran tiga kilogram, khususnya menjelang bulan suci Ramadhan, “ Jadi sebenarnya pasokan tabung elpiji ukuran tiga kilogram ini setiap hari jumlahnya selalu sama, hanya saja permintaan di tingkat pangkalan mengalami lonjakan dibanding hari biasanya, jatah tabung elpiji untuk setiap pangkalan selalu habis dalam waktu singkat diserbu pembeli, makanya dianggap langka “, pungkas H Ismail, yang dikonfirmasi, saat berada pada salah satu pangkalan di daerah ini. (Thaya)

 

 

 

 

 

 

 

 

__Terbit pada
29/04/2019
__Kategori
Sosial

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *