Turunkan Alat Berat, Lapak Pedagang di Wonomulyo Dibongkar Petugas

WONOMULYO ,- Pembongkaran yang dilakukan puluhan personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), berlangsung di sekitar pasar ikan yang berada di Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sabtu pagi (15/06/19).

Pembongkaran paksa lapak pedagang yang berada di atas bahu jalan hingga menutup sejumlah saluran drainase ini, dilakukan petugas untuk mewujudkan pasar dengan konsep Marasa (Maju, Sehat, Aman dan Rapi).

Selain itu. keberadaan puluhan lapak dagang ini, dianggap memicu terjadinya masalah sosial di daerah ini, seperti kemacetan jalan, persoalan sampah yang menyebabkan banjir dan bau tidak sedap, hingga membuat kota Wonomulyo terlihat kumuh.

Pembongkaran ini juga dilakukan petugas, dengan mengerahkan alat berat untuk menyingkirkan tumpukan sampah di pinggir jalan yang sudah mengeras serta  sebuah mobil pemadam kebakaran , untuk menyemprot tumpukan sampah yang menyumbat sejumlah saluran drainase di daerah ini.

Walau sejumlah pedagang tampak pasrah lapaknya dibongkar, namun tidak sedikit diantaranya yang mengajukan protes lantaran merasa dirugikan pembongkaran tidak diawali dengan sosialisasi.

“  Saya tidak terima pak tempat jualan saya dibongkar, bagaimana tidak , saya tidak pernah diberi informasi padahal tiap bulan saya bayar iuran sebesar 30 ribu rupiah, ini tiba-tiba ada pembongkaran barang saya diangkut itu sangat merugikan “ keluh salah seorang pedagang, Supardi.

Menanggapi tudingan tersebut, Kasatpol PP Aco Djalaluddin yang memimpin penertiban ini , mengaku telah berulang kali melakukan sosialisasi hingga teguran namun tidak diindahkan para pedagang, “ Jadi tidak betul jika ada pedagang yang mengatakan kita tidak sosialisasi, bahkan dalam bulan ini kita sudah berulang kali turun memberikan teguran agar pedagang segera membongkar lapaknya, namun kenyataan mereka tetap bertahan walau telah menyepakati perjanjian dengan pemerintah “ ujar Aco Djalaluddin.

Dikonfirmasi di lokasi penertiban, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Polewali Mandar, Agusnia Hasan Sulur, selaku inisiator konsep pasar Marasa ini mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan tempat berjualan yang lebih layak, bagi pedagang yang berjualan di pinggir jalan dan lapaknya terpaksa dibongkar petugas, “ Jadi sebenarnya kios dalam kompleks pasar yang disiapkan pemerintah masih banyak yang kosong, cuman banyak warga yang beranggapan mereka  bisa nyaman berjualan jika berada di pinggir jalan, padahal jika pedagang kompak menata pasar justru hasilkan akan lebih baik “ ujarnya.

Agusnia juga mengatakan, penataan pasar dengan konsep Marasa ini diharapkan bisa memberikan kenyamanan bukan hanya untuk para pedagang saja tetapi juga konsumen itu sendiri, “ Mengapa haru rapih, karena rata-rata pasar di daerah kita masih semrawut dan becek, jika di tata dengan baik tentunya memberikan kenyamanan buat konsumen, yang awalnya tidak mau ke pasar jadi betah ke pasar, pedagang bisa menawarkan dagangan yang sehat terbebas dari sampah yang bisa memicu penyakit, dan tentunya aman terhadap perlindungan konsumen “ jelas Agusnia. (Thaya)

 

 

 

__Terbit pada
15/06/2019
__Kategori
Peristiwa, Sosial

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *