Suasana petugas Satpol PP Polewali Mandar, mengawasi proses pemulangan ratusan santri Pompes Salafiyah, Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Selasa siang (06/10/2020).

Cegah Corona, 700 Santri Ponpes Salafiyah Polman Dipulangkan

CAMPALAGIAN,- Untuk mengantisipasi penularan virus corona, sedikitnya 700 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Parappe, di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, akhirnya dipulangkan.

Mereka dipulangkan, setelah dua pekan jalani karantina mandiri di Ponpes. Beberapa waktu lalu, ratusan santri ini juga mengikuti rapid test massal dengan hasil non reaktif.

Berdasarkan hasil pertemuan pengelola ponpes dan pemerintah beberapa waktu lalu, disepakati proses pemulangan ratusan santri dilakukan secara bersamaan hari ini, difasilitasi oleh pemerintah, dengan pengawasan ketat petugas.

Namun kenyataan, tidak sedikit santri yang memilih pulang lebih awal, baik sendiri maupun dijemput sanak keluarga.

“ Ini diluar kemampuan kita, karena sudah disampaikan kepada wali santri bahwa khusus untuk santri dari Polman akan dijemput oleh Pemda, ke kantor camat masing-masing, namun faktanya banyak wali santri yang datang sendiri “, kata pengelola Ponpes Ustadz Busra kepada wartawan, Selasa (06/10/2020).

Sejumlah santri ponpes Salafiyah, Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, memilih pulang sendiri menggunakan kendaraan pribadi, Selasa siang (06/10/2020).

Menurut Busra, pihaknya tidak dapat menghalangi wali santri yang meminta membawa pulang anaknya. Diakui, banyak wali santri yang merasa lebih aman, jika datang sendiri menjemput anaknya , “ Kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika mereka (wali santri) sudah datang ke sini. Beberapa kekhawatiran setelah kami tanya ke wali santri, mereka khawatir karena merasa lebih aman kalau mereka menjemput sendiri “, ungkapnya.

Pada kesempatan sama, salah satu wali santri, Nur mengaku sengaja menjemput anaknya, lantaran merasa resah, setelah mendapat kabar bahwa sebelum dipulangkan, santri akan kembali menjalani rapid test, “ Seperti itulah, karena di wa (whatsapp) ribut, karena ada info akan di rapid (santri). Itu yang membuat orang tua pada panik. Anak yang dipulangkan dalam kondisi sehat, kenapa mau di rapid lagi, apalagi sudah dua kali anak di rapid, sebelum kesini di rapid, sampai di sini di rapid lagi “, ujar wanita yang mengaku menjemput santri dari Kabupaten Mamuju Utara.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Polewali Mandar Aco Djalaluddin membantah kabar terkait rencana pemerintah melakukan rapid test kedua kalinya, terhadap santri yang akan dipulangkan, “ Tidak, tidak, kenapa mau di rapid ini orang sehat “, tandasnya.

Sejumlah santri ponpes Salafiyah, Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, memilih pulang sendiri menggunakan kendaraan pribadi, Selasa siang (06/10/2020).

Dia mengaku, pemerintah hanya akan melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap para santri, setelah berada di rumah masing-masing, “ Nanti puskesmas yang akan melakukan tracking dan pemantauan. Yang dipulangkan ini, adalah anak-anak sehat, bukan yang positif. Di puskesmas tetap akan dipantau perkembangannya “, tegas Aco.

Sebelumnya diketahui, sebanyak 238 santri Ponpes ini diketahui positif tertular virus corona berdasarkan hasil swab. Sebagian santri yang terpapar virus, jalani perawatan di Rumah Sakit Pratama Wonomulyo, lainnya diisolasi mandiri, pada salah satu gedung khusus milik ponpes. Belasan santri positif corona, juga telah dinyatakan sembuh. (Thaya)

__Terbit pada
06/10/2020
__Kategori
kesehatan, Sosial