Salah satu siswa MAN 2 Polman, menuang parutan kelapa ke dalam mesin cuci untuk diperas santannya, Jumat (29/07/2022).

Inovatif, Siswa MAN 2 Polman Manfaatkan Mesin Cuci untuk Peras Santan Kelapa

MATAKALI,- Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), berinovasi menyulap mesin cuci pakaian menjadi alat peras santan kelapa untuk diolah menjadi  minyak goreng. Ide pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses pembuatan minyak kelapa ini timbul dari keprihatinan, akibat langka dan mahalnya minyak goreng beberapa waktu lalu.

“Jadi ide awalnya adalah bagaimana kami berpartisipasi memberi solusi atau alternatif, akibat kelangkaan minyak goreng, apalagi kemarin kita ketahui minyak goreng langka dan sangat mahal. sehingga saya bersama guru di sini mencari alternatif bagaimana bisa membuat minyak goreng,”kata Kepala Sekolah MAN 2 Polman, Budiman kepada wartawan, Jumat (29/7/2022).

Menurut Budiman, inovasi pemanfaatan mesin cuci yang disulap menjadi alat peras santan kelapa tidak terjadi begitu saja. Para guru bersama siswa di sekolah ini terlebih dahulu melakukan serangkaian uji coba, serta pengamatan proses pemerasan santan kelapa yang dilakukan secara manual oleh warga setempat.

“Setelah dipelajari, proses pembuatan minyak goreng ini ada inovasi yang bisa kita lakukan, sehingga ada efisiensi pada proses pengolahan, termasuk efisiensi energi dan biaya, sehingga salah satu alternatif yang kita pakai penggunaan mesin cuci, sebagai alat memeras santan dari kelapa,”bebernya.

Proses pemerasan santan kelapa menggunakan mesin cuci , dilakukan siswa MAN 2 Polman, pada salah satu ruang kelas di Kecamatan Matakali.

Cara kerja mesin cuci yang telah dimodifikasi menjadi alat peras santan kelapa sangat sederhana. Salah satu tabung digunakan mencampur parutan kelapa dengan air bersih. Sedangkan tabung lain berfungsi sebagai pengering, agar cairan santan terpisah secara maksimal dari ampas parutan kelapa.

Salah satu pembina siswa MAN 2 Polman, Anshar Arif Sofyan mengungkapkan, pemanfaatan teknologi mesin cuci pakaian, mampu menghasilkan santan kelapa lebih banyak dibanding cara manual.

“Kalau misalnya untuk 20 buah kelapa menghasilkan empat botol minyak, kalau pakai mesin cuci bisa 5 sampai 6 botol minyak,”ujar Ansar.

Bahkan Ansar mengkalim, penggunaan mesin cuci lebih cepat memisahkan santan dengan ampas kelapa, dan tentunya higienis.

“Untuk kelebihannya itu sendiri, perbedaan antara yang dilakukan masyarakat pada umumnya, dari segi waktu kita sangat efisien, terus lebih higienis dan juga bersih karena tidak bersentuhan dengan tangan,”pungkasnya.

Rencananya, pengembangan mesin cuci sebagai alat peras santan kelapa akan terus dilakukan para siswa di sekolah ini, agar kelak dapat dimanfaatkan secara maksimal, untuk membantu mempercepat produksi minyak kelapa di daerah ini. (Thaya)

__Terbit pada
29/07/2022
__Kategori
Inovatif, Pendidikan