Kondisi pemudik yang tertahan di Pelabuhan Silopo Polman karena kehabisan tiket sehingga batal berangkat ke Kalimantan, Rabu (17/04/2024).

Kehabisan Tiket, 311 Pemudik Tertahan di Pelabuhan Silopo Polman

POLEWALI MANDAR,- Sebanyak 311 pemudik yang hendak kembali ke Kalimantan tertahan di Pelabuhan Silopo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Mereka gagal berangkat karena kehabisan tiket sehingga terpaksa menginap di pelabuhan dengan kondisi seadanya.

Pantauan wartawan, Rabu (17/04), para pemudik yang kehabisan tiket terpaksa menginap dengan kondisi memprihatinkan di pelabuhan Silopo, Desa Miring, Kecamatan Binuang.

Mereka tersebar pada sejumlah ruangan yang ada di pelabuhan. Mereka terdiri dari orang dewasa, remaja hingga anak-anak.

“Jadi penumpang tersebut berasal dari pelabuhan Majene, kemarin sudah tidak mendapatkan tiket di sana. Mereka menuju pelabuhan Silopo dengan harapan bisa naik ke atas kapal) melalui pelabuhan Silopo,” kata petugas tata usaha Kantor UPP Kelas II Tanjung Silopo, Iffah Kartini kepada wartawan, Rabu (17/04/2024).

Iffah mengungkapkan,  para penumpang tersebut awalnya akan menumpangi  KM Sabuk Nusantara 93 menuju Kalimantan, Selasa kemarin  (16/4).  Namun sayang, kapal tersebut sudah penuh saat bertolak dari pelabuhan Passarang Majene.

“Namun pimpinan tidak mengijinkan menaikkan penumpang berhubung sudah full, kapal yang akan mereka tumpangi (KM Sabuk Nusantara 93) berangkat dari Majene penumpangnya sudah full,” ujarnya.

Dia juga mengatakan jika pihak UPP Kelas II Tanjung Silopo telah berkoordinasi dengan kantor pusat agar segera mengirim kapal tambahan, untuk membawa para penumpang yang gagal berangkat.

“Pimpinan kami telah berkoordinasi dengan kantor pusat, jadi akan ada kapal tambahan. Insya Allah, estimasi kedatangan kapal tersebut bisa malam ini, paling lambat besok pagi,” terangnya.

Iffah juga membenarkan jika penumpang yang kehabisan tiket sehingga gagal berangkat  terpaksa menginap di pelabuhan. Pihak pelabuhan memberikan kebijakan karena sebagian pemudik berasal dari daerah yang cukup jauh.

“Iya betul, sudah menginap semalam. Ini kebijakan pimpinan, karena sebetulnya tidak diizinkan untuk menginap di sini. Karena mereka dari jauh, sebagian dari Majene, Pinrang kemudian Polewali Mandar juga ada,” jelasnya.

Sementara salah satu penumpang bernama  Mardiana, mengaku  berinisiatif  menuju pelabuhan Silopo Polman setelah mendapat kabar KM Sabuk Nusantara 93 yang berangkat dari Pelabuhan Passarang Majene akan transit untuk menaikkan penumpang lain di pelabuhan Silopo.

“Kami awalnya berencana pulang melalui pelabuhan Passarang, tapi kehabisan tiket. Kami menunggu hingga akhirnya mendapat kabar ada jadwal keluar di Pelabuhan Silopo, akhirnya kami ke sini,” tuturnya

Namun sesampainya di Pelabuhan Silopo Mardiana bersama warga lain juga tidak bisa berangkat. Selain karena belum memiliki tiket, KM Sabuk Nusantara 93 yang mereka tunggu  tidak transit di Pelabuhan Silopo  karena sudah penuh

“Kemarin kapal yang mau ditumpangi sudah full, jadi kami diarahkan menunggu,” ujarnya.

Mardiana berharap, kapal tambahan yang akan membawa mereka ke Kalimantan segera tiba. Apalagi dia bersama penumpang lain telah kehabisan bekal lantaran sudah dua hari menginap di pelabuhan.

“Kendalanya ini kami sudah kehabisan bekal. Soalnya makanan yang kami persiapkan untuk di kapal saat perjalanan pulang sudah habis juga, karena kami sempat bermalam di pelabuhan Majene saat menunggu tiket, juga sudah bermalam selama di pelabuhan Silopo  karena tidak dapat kapal. Jadi kami bertahan seadanya di sini,” ucapnya.

Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Mardiana juga berharap kepada pemerintah agar menambah jumlah kapal untuk melayani warga yang hendak kembali ke kampung halaman usai mudik Hari Raya Idul Fitri.

“Kalau bisa, tahun depan ditambah kapal penumpang. Supaya tidak ada lagi yang telantar seperti sekarang,” pungkasnya. (thaya)

__Terbit pada
17/04/2024
__Kategori
Sosial