Taman Juang Pahlawan Demmatande Berdiri di Mamasa, Harapan Warga Demmatande Diberi Gelar Pahlawan Nasional
Tugu dan Taman Juang Pahlawan Demmatande di taman kota Mamasa, Selasa (15/10/2024). ist

Taman Juang Pahlawan Demmatande Berdiri di Mamasa, Harapan Warga Demmatande Diberi Gelar Pahlawan Nasional

MAMASA,- Tugu dan Taman Juang Pahlawan Demmatande terlihat di taman pusat Kota Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Keberadaan tugu dan taman juang tersebut sebagai wujud penghormatan kepada Demmatande jelang hari pahlawan yang diperingati setiap 10 November.

“Taman juang dan tugu ini baru pertama kali didirikan di Kota Mamasa. Ini adalah wujud penghormatan terhadap jasa pahlawan kita yang telah berani mengorbankan jiwanya  melawan penjajah belanda di Mamasa pada pra kemerdekaan,” kata salah satu keluarga, Irvandi Demmatande, Selasa, (15/10/2024).

Tugu dan taman juang tersebut tampak berdampingan di areal taman kota Mamasa. Taman juang ditandai dengan keberadaan sebuah neon box berukuran besar bertuliskan ‘Taman Juang Demmatande’.

Menurut Irvandi, keberadaan tugu dan taman juang tersebut juga sebagai wujud semangat warga daerah ini, agar nama Demmatande segera mendapat gelar sebagai pahlawan nasional.

Dia menyebut seluruh dokumen persyaratan pengusulan nama Demmatande untuk diberi gelar sebagai pahlawan nasional, telah diserahkan ke Pemprov Sulbar untuk selanjutnya diteruskan ke pusat.

“Kita berharap, Demmatande menjadi pahlawan nasional bisa mendapat dukungan semua pihak. Mulai dari tingkat provinsi hingga ke pemerintah pusat karena itu harapan semua rakyat Mamasa,” terang Irvandi.

Irvandi berharap, siapapun yang kelak menjadi pemimpin baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, agar selalu mengingat jasa pahlawannya.

“Dan mendukung agar pahlawan Demmatande   bisa menjadi pahlawan Nasional,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Temmatande merupakan pahlawan pra kemerdekaan dari Mamasa. Dia terkenal sebagai sosok pahlawan yang gagah berani melawan agresi Belanda pada tahun 1914.

Demmatande adalah sosok pejuang tanpa pamrih. Dia berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan daerahnya menghadapi penjajah kolonial Belanda. (fr/thaya)

__Terbit pada
15/10/2024
__Kategori
Pemerintahan, Sosial