Capaian Vaksinasi Masih Rendah, Vaksin Anak 6-11 Tahun Tertunda

Capaian Vaksinasi Masih Rendah, Vaksin Anak 6-11 Tahun Tertunda

Laporan: Sulaeman Rahman

PEMERINTAH Pusat sudah melaksanakan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Kenapa pemerintah provinsi Sulawesi Barat masih menunda? Alasannya sederhana. Capaian vaksinasi menuju kekebalan kelompok (herd immunity) belum memenuhi target. Persentasenya masih di bawah 70 persen hingga pertengahan Desember 2021.

“Padahal vaksin anak saya tunggu-tunggu, mumpung sudah mau masuk liburan sekolah,” kata Juhana (35), seorang ibu rumah tangga di Mamuju yang berharap dua buah hatinya bisa divaksin sebelum memasuki tahun baru.

Rendahnya capaian vaksinasi di Sulawesi Barat hingga Desember ini disebabkan awal munculnya vaksin menjadi seperti momok menakutkan. Berkembang liarnya berita-berita hoaks di berbagai flatform media sosial merangsek ke masyarakat mengubah mental sebagian besar warga menjadi takut dan ragu untuk divaksin. Ada yang menyebut takut badan kejang-kejang usai vaksin, ada yang ketakutan bisa lumpuh atau bagian tubuh cacat, dan sebagianya.

Informasi bohong (hoaks) ini sangat cepat berkembang, bahkan memengaruhi percepatan vaksinasi secara nasional. Langkah antisipasi menangkal informasi tak jelas itupun dilakukan pemerintah di semua daerah. Di Sulawesi Barat, berbagai upaya ditempuh seperti melakukan vaksin dengan cara mengunjungi warga di rumah masing-masing (door to door), menjemput warga dan membawa mereka ke gerai atau lokasi vaksinasi, melakukan sweeping di jalan-jalan utama maupun jalur-jalur tertentu serta mendatangi pasar malam. Warkop dan kafe pun tak luput ditandangi petugas dengan melakukan vaksin di tempat para pengunjung.

“Alhasil, upaya tersebut membuahkan hasil, meskipun target herd immunity masih belum terpenuhi,” seorang petugas di gerai vaksinasi Kantor Public Safety Center (PSC) Mamuju memberi keterangan. Vaksinasi di Sulawesi Barat yang tadinya masih di angka 30 persen, dalam dua bulan bisa diangkat mencapai hampir 60 persen pertengahan Desember.

***

KEPALA Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, drg Asran Masdy, menjelaskan Sulawesi Barat secara keseluruhan belum bisa menggelar vaksinasi anak. Itu artinya semua kabupaten di provinsi ini masih menunda vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

“Kita belum laksanakan vaksin anak 6-11 tahun, karena capaian vaksinasi kita penyebabnya,” kata drg Asran, Selasa (14/12/2021).

Menurutnya, Saat ini, program vaksinasi di Sulbar baru mencapai 50 persen lebih, sehingga vaksinasi masih terus gencar dilakukan untuk mengejar target nasional sebesar 70 persen di Sulbar. “Itulah kenapa kita belum laksanakan vaksin anak 6-11 tahun di Sulbar, beda halnya di pulau Jawa sudah mulai,” ujarnya.

Namun, ia mengaku bahwa vaksinasi anak akan tetap dilakukan jika capaian sudah memenuhi target nasional. Kolaborasi pun menurutnya menjadi kunci mencapai target tersebut , utamanya kolaborasi bersama semua instansi pemerintah, TNI-Polri, dan BIN Daerah (Binda).

“Tapi memang masih butuh kesadaran masyarakat kita agar mau divaksin. Bahkan, berbagai cara terus dilakukan agar vaksinasi meningkat,” ujarnya.

Ia pun, berharap dukungan masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi dan menghindari isu tak sedap terkait vaksinasi.

“Edukasi pentingnya vaksin terus kita sosialisasikan agar masyarakat tidak takut divaksin,” tandasnya.

Namun, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Alamsyah Thamrin, optimis pemerintah kabupaten dapat memenuhi target 70 persen hingga akhir tahun. “Saat ini Mamuju sudah berada di angka 63 persen dosis satu,” kilahnya.

Meski begitu, masyarakat juga terus diingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 5M, yakni mencuci tangan dengan memakai sabun atau handsanitizer, mengenakan masker, mengatur atau menjaga jarak, jangan berkerumun/hindari kerumunan, jika tidak sangat penting tidak usah bepergian.

“Saya melihat akhir-akhir kesadaran masyarakat soal vaksin sudah mulai meningkat, mudah-mudahan target kekebalan kelompok bisa tercapai akhir tahun ini. Soalnya anak-anak kita yang masih usia 6-11 tahun juga butuh vaksin untuk melindungi mereka dari virus,” kata Sholihin, warga kota Mamuju.

Menurutnya, fobia vaksin di masyarakat sebenarnya dari informasi yang tidak benar awal munculnya program vaksinasi. Ketakutan itu bukan murni dari warga secara individu. “Tapi informasi hoaks,” ujarnya. (*)

__Terbit pada
18/12/2021
__Kategori
Featured