Wabup Polman : Sekolah Pengantin Solusi Problematika Pembangunan Masyarakat
POLEWALI,- Materi Sekolah Pengantin diharapkan dapat disampaikan dalam pemberian nasehat perkawinan, ceramah atau khutbah.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Polewali Mandar, HM Natsir Rahmat, saat membuka Workshop Stunting bagi MUI, Mubaligh, Imam, Penyuluh Agama, Kepala KUA, dan Penyuluh KB dalam mendukung keberlanjutan Proyek Perubahan Sekolah Pengantin, yang berlangsung di ruang pola lantai II Kantor Bupati Polewali Mandar, Kamis (18/07/19).
Menurut Natsir, sekolah pengantin merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Polewali Mandar, untuk membekali setiap pasangan calon pengantin pengetahuan dalam rangka menekan angka stunting, perceraian serta tata cara membangun kelurga yang sehat.
“ Jika dulu di Kemenag ada yang namanya program Kurcatin yang kemudian berubah menjadi bimbingan perkawinan, maka model pembinaan tersebut hampir sama dengan sekolah pengantin, bedanya sekolah pengantin lebih mengarahkan materinya pada pembinaan dalam rangka mengatasi berbagai persoalan yang juga dihadapi pemerintah, seperti issu stunting atau kekerdilan, kematian ibu hamil dan hal-hal lain yang menjadi problematika dalam rangka pembangunan masyarakat di Polewali Mandar “ sebut Natsir melalui rilis Kasubag Protokol Humas Pemkab Polman, Samiaji.
Untuk mendukung suksesnya Proyek Perubahan Sekolah Pengantin yang digagas Kepala Bidang Sosial Budaya Balitbangren , Dr.Aco Musaddat, pemerintah Kabupaten Polewali Mandar telah melakukan Launching, Sosialisasi hingga pelaksanaan Sekolah Pengantin Tahap Awal , yang diikuti sedikitnya 100 pasangan calon pengantin. (Rls/Thaya)







