Tawuran Dua Kelompok Pemuda Pecah di Wonomulyo
WONOMULYO, – Tawuran melibatkan puluhan pemuda dari Desa Rappang Barat, Kecamatan Mapilli dan pemuda dari Desa Riso, Kecamatan Tapango ini, terjadi di Alun-Alun Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sabtu malam (04/05/19), sekira pukul 23:00 Wita.
Dua kelompok pemuda terlibat saling kejar, diawali dari Jalan Kapten Jumhana, hingga baku pukul di depan Masjid Merdeka, Kecamatan Wonomulyo.
Tawuran berakhir, setelah Babinsa Kelurahan Sidodadi bersama sejumlah personil kepolisian dari Polsek Urban Wonomulyo, tiba dilokasi tawuran.
Puluhan pemuda dari dua desa berbeda yang awalnya sempat terlibat baku pukul, langsung lari berhamburan menghindari kejaran petugas. Bahkan salah seorang pemuda yang terlibat tawuran, sempat terjatuh ke dalam saluran air limbah rumah tangga warga, bersama sepeda motor yang dikendarainya.
Lantaran tidak ingin tertangkap, pemuda tersebut memilih pergi meninggalkan sepeda motornya, yang telah diamankan Polisi ke Polsek Urban Wonomulyo.
Salah seorang pemuda dari desa Rappang Barat, Aco (18 tahun) yang sempat diamankan petugas untuk dimintai keterangan, mengaku tidak tahu menahu pemicu tawuran tersebut, “ Saya juga bingung pak, soalnya saya dan teman-teman cuman melintas di depan kelompok pemuda yang kabarnya dari Riso, kami langsung dipukuli, spontan saya dan teman-teman yang lain membela diri “ ujarnya.
Sementara itu Babinsa Kelurahan Sidoadi, Sertu Anto yang sempat dimintai keterangan mengatakan, tawuran bermula, ketika sekelompok pemuda yang diduga berasal dari Desa Riso, menganiaya pemuda dari Desa Rappang Barat, akibat pengaruh minuman keras, “ Setelah terlibat baku pukul sebagian pemuda sempat melarikan diri ke arah pemukiman warga carbon, namun dihadang sejumlah warga, mereka akhirnya kembali ke alun-alun dan kembali terlibat perkelahian, apalagi sejumlah sepeda motor salah satu kelompok pemuda sempat disandra pemuda kelompok lainnya “ katanya.
Anto juga menjelaskan, bahwa tawuran kelompok pemuda bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Alun-Alun, Kecamatan Wonomulyo, namun telah berulang khususnya saat malam minggu tiba, “ Ini perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak, agar tawuran kelompok pemuda tidak lagi terjadi, apalagi biasanya selama bulan suci Ramadhan banyak pemuda dari berbagai desa kerap berkumpul di alun-alun kecamatan Wonomulyo “ harapnya. (Thaya)










