
Keributan Dua Kelompok Warga Gegara Saling Ejek usai Pilkades di Mamasa
MAMASA,- Keributan melibatkan dua kelompok warga terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Penyebabnya diduga saling ejek usai pemilihan calon kepala desa (Pilkades).
Dalam potongan video pendek yang diterima wartawan, Senin (01/05), terlihat dua kelompok warga saling berhadap-hadapan terlibat ketegangan di tengah jalan desa.
Suasana berulang kali memanas lantaran sejumlah warga tampak kejar-kejaran hingga mencoba baku pukul, membuat sejumlah ibu-ibu di lokasi kejadian histeris karena ketakutan.
Sejumlah aparat kepolisian yang berada di lokasi juga tampak sempat kewalahan menghalau dan memisahkan sejumlah warga yang emosi.
Terdengar juga suara pria meminta para pendukung (calon kepala desa) tidak terpancing dan kembali ke tempat masing-masing. Dia menyebut suasana tersebut terjadi di Desa Sondong Layuk, usai perhituangan suara.
“Pendukung supaya jangan terpancing, jangan ada terpancing, kita kembali ke tempat masing-masing, jangan ada terpancing, mohon kepada masing-masing pendukung supaya mengamankan pendukungnya,” ujar pria dalam rekaman video pendek tersebut.
Kapolres Mamasa AKBP Harry Andreas yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya keributan terjadi akibat saling ejek usai perhitungan suara Pilkades.
“Berawal dari saling ejek dan joget-joget setelah perhitungan (suara),” kata AKBP Harry kepada wartawan melalui pesan singkat, Senin (01/05/2023).
Diketahui, Pilkades Sondong Layuk, di Kecamatan Mambi, berlangsung Senin siang (1/5). Pemilihan calon kepala desa ini diikuti dua kontestan. Nomor urut 1 bernama Muh Rafil Fahri dan nomor urut 2 bernama Husain.
AKBP Harry mengungkapkan, keributan itu telah ditangani polisi. Situasi di lokasi juga sudah kondusif kembali.
“Alhamdulillah, tadi sore bisa langsung ditangani dan dimediasi. Situasi aman dan kondusif,” ujarnya singkat. (thaya)







