Meski Sudah 80 Persen Vaksinasi, Guru dan Siswa Diminta Tetap Patuh Prokes

Meski Sudah 80 Persen Vaksinasi, Guru dan Siswa Diminta Tetap Patuh Prokes

MAMUJU- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Barat, Prof Dr Gufran Darma Dirawan, mengatakan vaksinasi guru dan siswa sekolah semua tingkatan sudah mencapai angka 80 persen. Bahkan, Sulbar menjadi salah satu provinsi tertinggi pencapaiannya di Indonesia. Namun, mereka diminta tetap patuh protokol kesehatan.

“Sampai sekarang masih tetap kita genjot agar seluruh guru dan siswa bisa tervaksin semua,” kata Gufran, Senin (13/12/2021).

Ia menjelaskan, sekolah setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sulbar bisa dibilang sudah mencapai target herd immunity, atau kekebalan kelompok di lingkup sekolah. “Kalau di lingkup sekolah sudah aman,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, Disdikbud Sulbar melaksanakan vaksinasi Covid-19 sebelum diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal itu dilakukan sebagai komitmen mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity) di lingkungan sekolah. Dengan begitu, baik guru maupun siswa merasa aman menjalankan proses belajar mengajar.

“Saat ini PTM sudah berjalan dengan baik, apalagi dengan turunnya angka kasus Covid-19, aktivitas di sekolah sudah mulai longgar,” sebut Gufran.

Meski begitu, ia tetap mengimbau kepada siswa dan guru agar tetap disiplin prokes, baik di lingkup sekolah maupun di luar sekolah. Sementara mengenai natal dan tahun baru, ia mengatakan proses pembelajaran tetap berjalan seperti biasanya.

“Itu sesuai surat edaran Mendikbud siswa tetap bersekolah, tidak ada libur, hanya saja protokol kesehatan akan diperketat,” ujarnya.

“Berdasarkan pemantauan vaksinasi guru dan siswa itu sudah mencapai 80 persen, namun diimbau untuk tetap patuh prokes, seperti mencuci tangan, memakai masker, jaga jarak, tidak berkerumun, jadi sekolah dibagi sesi belajar di kelas baik waktu maupun jumlah siswa dibatasi,”  terangnya.

Mursalim (52), salah satu orang tua siswa yang dimintai pendapat tentang pembelajaran di sekolah mengaku senang. Dia menyebut, selama corona anak-anaknya terpaksa belajar di rumah, namun sekarang sudah dibolehkan meski ada pembatasan yang harus disepakati semua orang tua siswa.

“Sebagai orang tua saya gembira, setahun lebih anak-anak tidak pernah masuk sekolah. Sekarang sudah tatap muka dengan pembatasan. Artinya, kami bersyukur karena pemerintah tetap mengetatkan protokol kesehatan di sekolah, apalagi anak-anak juga divaksin jadi tidak perlu ragu lagi,” jelas Mursalim. (sur/red)

Editor: Sulaeman Rahman

__Terbit pada
16/12/2021
__Kategori
kesehatan