Simulasi PTM di Wonomulyo-Polman, Satgas COVID-19 Tegur Guru Tidak Bermasker
Tim Satgas COVID-19 Kecamatan Wonomulyo, memantau pelaksanaan simulasi PTM di SMA Negeri 1 Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Senin siang (24/05/2021).

Simulasi PTM di Wonomulyo-Polman, Satgas COVID-19 Tegur Guru Tidak Bermasker

WONOMULYO,- Sejumlah sekolah di Kabupaten Polewali Mandar mulai melakukan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini dimaksudkan, sebagai persiapan menyambut PTM sebenarnya, setelah sekian lama para siswa hanya dapat mengikuti proses belajar secara daring (dalam jaringan) dari rumah, akibat pandemic virus corona.

Sejumlah persiapan dilakukan pihak sekolah, agar nantinya pelaksanaan PTM tetap mematuhi protokol kesehatan. Seperti yang terlihat di SMA Negeri 1 Wonomulyo, Kecamatan Wonomulyo, Senin siang.

Sebelum simulasi PTM dimulai, para siswa yang datang ke sekolah diwajibkan memakai masker dan harus melewati pemeriksaan suhu tubuh. Selanjutnya, sebelum memasuki ruang kelas, para siswa juga harus mencuci tangan, pada tempat yang telah disiapkan pihak sekolah pada masing-masing kelas.

Kendati tampak berjalan baik, Tim Satgas COVID-19 Kecamatan Wonomulyo yang turun melakukan pengawasan, menemukan kelalaian yang  diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi pihak sekolah.

Selain menemukan ruangan kelas yang tidak dilengkapi hand sanitizer, hingga posisi meja dan kursi siswa yang dianggap masih terlalu berdekatan, Tim Satgas COVID-19 Kecamatan Wonomulyo juga memberikan teguran kepada salah seorang guru, lantaran didapati tidak memakai masker.

“ Tadi kami dari Tim Satgas sudah menyampaikan, untuk selalu menggunakan masker dalam hal ini baik guru maupun siswanya, “ kata Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Wonomulyo, Samiaji kepada wartawan, Senin siang (24/05/2021).

Samiaji berharap, penerapan protokol kesehatan menjadi perhatian utama, baik selama proses simulasi maupun PTM yang sebenarnya nanti. Ia menegaskan, simulasi maupun PTM yang sebenarnya akan dihentikan, jika menyebabkan munculnya kasus virus corona, “ Selama tidak ditemukan (kasus virus corona) di sekolah ini, kami akan tetap lanjutkan, kecuali di sekolah ini didapati kasus, maka (ptm) akan dihentikan, “ pungkasnya.

Terkait catatan yang diberikan Tim Satgas COVID-19 Kecamatan Wonomulyo, Kepala SMA Negeri 1 Wonomulyo, Muhammad Hatta mengaku akan melakukan evaluasi, agar PTM berjalan tanpa mengabaikan protokol kesehatan, “ Insya Allah kita akan evaluasi sebentar, untuk bisa membenahi segala kekurangan, “ ujarnya Hatta saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.

Selama simulasi PTM digelar, Hatta memutuskan mengurangi jam setiap mata pelajaran, sehingga para siswa bisa pulang lebih cepat, “ Kalau sebelum corona proses belajar berlangsung hingga jam dua siang, selama simulasi, proses belajar hanya berlangsung dari jam delapan sampai 12 siang, interval waktu setiap mata pelajaran kita kurangi, dari 45 menit menjadi 30 menit saja,” ungkapnya.

Selain itu, untuk mengurangi interaksi antar siswa yang dapat menimbulkan kerumunan, saat jam istirahat, para siswa tidak diperkenankan meninggalkan ruang kelas, “ Selain itu, kantin kita tidak buka, jadi kami persilahkan semua siswa untuk membawa bekal dari rumah masing-masing. Kami sudah melakukan simulasi awal, mulai dari tahap tiba di sekolah hingga pulang ke rumah masing-masing, sesuai dengan protokol kesehatan, “ tandas Hatta.

Untuk tahap awal,  simulasi PTM di sekolah ini berlaku untuk 8 kelas dari total 27 kelas yang ada. Setiap kelas yang mengikuti simulasi hanya diisi 18 siswa, dari jumlah normal sebanyak 35 siswa. (Thaya)

__Terbit pada
24/05/2021