
Nelayan Polman Evakuasi 11 Pemburu Teripang yang Terombang Ambing di Laut
POLEWALI MANDAR,- Sebelas nelayan pemburu teripang ditemukan terombang ambing di Perairan Majene, Sulawesi Barat. Kapal motor (KM) Nurhalima yang mereka tumpangi tenggelam akibat kebocoran. Para korban mendapat pertolongan dari nelayan Kabupaten Polewali Mandar yang melintas di sekitar lokasi kejadian.
Peristiwa naas terjadi Rabu kemarin (22/06) sekira pukul 09:00 wita. Kebocoran kapal yang ditumpangi para pemburu teripang ini semakin parah, akibat hantaman gelombang tinggi disertai angin kencang.
“Itu kendala pertamanya dari mesin kecil, yang pada bagian mesin engkol ada kebocoran, jebol jadi kemasukan air,”ujar salah satu korban, Rusmin kepada wartawan, Kamis (23/06/2022).
Saat ini, para korban berada di rumah salah satu nelayan Desa Tangnga-tangnga, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Mereka masih terlihat shock dan lemah, akibat berjam-jam terombang ambing di laut lepas.
Menurut Rusmin, kebocoran KM Nurhalima yang digunakan berburu teripang, telah diketahui sejak Selasa malam (21/06), sekira pukul 23:00 wita. Upaya menyelamatkan kapal telah dilakukan, dengan cara menambal dan menguras air yang masuk ke lambung kapal menggunakan mesin dan alat seadanya.
“Waktu masih baik alcon, sekitar jam sebelas malam (Selasa malam) sudah mulai kendala, setelah itu, buang-buang saja air terus sama teman-teman abk (anak buah kapal), gayung air bantu mesin pembuangan air, kalau tidak dibantu cepat tenggelam kapal, terus-terus sampai pagi masih juga,”ungkapnya.
“Sampai pagi (Rabu) mulai macet mesin alkon, macet, sampai tidak bisa lagi rusak total itu mesin alkon, sudah kebanyakan masuk air, mati mesin, jadi sudah tenggelam kapalnya,”jelas Rusmin menambahkan.
Saat kapal mulai tenggelam, para korban langsung melompat ke dalam laut. Sebelum mendapat pertolongan, mereka bertahan di tengah laut menggunakan jerigen dan benda mengapung lainnya.
Sementara satu sampan yang bisa diselamatkan dimanfaatkan untuk menyelamatkan salah satu pemburu teripang yang saat kejadian sedang sakit.
“Pas tenggelam perintah masing-masing abk (anak buah kapal) cari pelampung untuk berenang, langsung saja ambil pelampung, sampan di kasih turun, ada teman yang sakit di kasih masuk sampan,”tandas Rusmin.
Satu pemburu teripang terbaring di ruang UGD Puskesmas Tinambung, karena menderita sesak nafas hingga tidak sadarkan diri.
Diketahui, para pemburu teripang yang sembilan diantaranya berasal dari Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur, dan dua lainnya dari Makassar, Sulawesi Selatan, telah delapan hari berlayar mencari teripang. Mereka sudah dalam perjalanan pulang, saat KM Nurhalima yang mereka tumpangi alami kebocoran.
Para pemburu teripang ini ditemukan oleh nelayan pencari telur ikan terbang asal Desa Karama dan Desa Tangnga-Tangnga, yang melintas di sekitar lokasi. Jaraknya sekira 60 mil dari bibir pantai Desa Tangnga-tangnga.
“Saat saya temukan, mereka sudah setengah mati, tidak ada dayanya, lemas semua. Ada satu yang berada di sampan, sulit saya pindahkan ke kapal karena besar sekali gelombang,”jelas Burhanuddin, nelayan pencari ikan terbang asal Desa Tangnga-tangnga yang mengevakuasi para korban.
Sesampainya di daratan pada Rabu malam (22/06), satu korban bernama Mahmud (21 tahun) langsung dilarikan ke Puskesmas Tinambung untuk mendapat perawatan, lantaran mengalami sesak nafas hingga tidak sadarkan diri. (Thaya)