
Viral, Lansia di Majene Berjuang Seorang Diri Perbaiki Jalan Rusak
MAJENE,- Demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan, seorang pria lanjut usia (lansia) di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, rela meluangkan waktunya untuk memperbaiki jalan yang rusak parah. Aksinya terekam kamera warga hingga akhirnya viral di media sosial.
Rekaman video pendek sang lansia saat berjuang memperbaiki jalan rusak tersebut viral di media sosial facebook. Videonya telah dibagikan 1500 dan dibanjiri komentar warganet.
Diketahui, lansia dalam video tersebut bernama Malla, warga lingkungan Rangas Barat, Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae. Saat ini Malla telah berusia 63 tahun.
Lansia lima anak ini mengaku telah sepekan menghabiskan waktunya memperbaiki kerusakan jalan, yang berjarak sekira 100 meter dari tempat tinggalnya itu. Tepatnya di Jalur Lintas Barat Sulawesi, menghubungkan Rangas-Palipi Soreang.
“Sudah enam hari saya di sini, setiap hari melakukan ini,”ungkap Malla kepada wartawan, Rabu siang (19/01/2022).
Berdasarkan pantauan, permukaan jalan di jalur sepanjang lebih kurang seratus meter ini, tampak bergelombang dengan sejumlah kerusakan. Kondisi tersebut telah berlangsung lama dan kerap membuat pengendara mengalami kecelakaan. Itu sebabnya, Malla rela meluangkan waktunya untuk memperbaiki jalan tersebut, walau seorang diri.
Aktivitas perbaikan jalan ini dilakukan Malla dengan alat seadanya. Berbekal linggis, sekop, palu dan gerobak kayu yang dibuat sendiri, Malla berusaha membuat permukaan jalan menjadi rata, agar nyaman dilalui pengendara.
“Kondisi jalan ini menghalang dan membahayakan pengguna jalan, sehingga timbul keyakinan saya untuk memperbaikinya,”ujar Malla
Malla mengaku, aksinya memperbaiki jalan tersebut dilakukan atas keinginan sendiri, bukan perintah orang lain. Kendati lalu lalan kendaraan membahayakan keselamatannya, Malla rela waktunya hanya untuk memperbaiki kondisi jalan.
“Saya sendiri yang ingin melakukan tidak ada yang menyuruh. Sudah enam hari saya di sini, setiap hari melakukan ini. Saya di sini mulai jam delapan pagi sampai jam lima sore,”ungkapnya.
Ketika jam istirahat tiba, Malla mengaku tidak kembali ke rumah. Ia memilih beristirahat di sekitar lokasi jalan yang diperbaiki, sembari menyantap bekal yang dibawanya dari rumah. Itu dilakukan, agar proses perbaikan jalan yang dimulainya segera tuntas.
“Saya istirahat jam dua belas, saya makan di sini, makanan saya bawa dari rumah,”terangnya bersemangat.
Proses perbaikan jalan dilakukan pria yang mengaku telah memiliki 15 cucu ini, dengan cara menggali timbunan jalan yang dianggap terlalu menonjol. Galian timbunan tersebut kemudian dipindahkan menggunakan gerobak, untuk dimanfaatkan menimbun titik permukaan jalan yang lebih rendah, hingga membuat pengendara kerap terjatuh.
“Cuman ini saja, batu saya kasih dulu, kalau terlalu rendah saya kasih batu, baru kasih pasir,”tuturnya.
Semangat Malla memperbaiki jalan tersebut seolah tidak kendor, kendati keringatnya mengucur deras saat mendorong gerobak berisi material pasir dan batu, di bawah teriknya matahari. Meski tidak sedikit pengguna jalan yang mampir sekedar memberinya minuman, makanan hingga uang, Malla mengaku ikhlas meluangkan waktu memperbaiki kondisi jalan tersebut tanpa mengharap imbalan.
Ia berharap, pemerintah segera melakukan upaya untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut, demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan. (THaya)