
Unik, Warga Pambusuang Bangun Silaturahim Gunakan “Bendi”
BALANIPA ,- Jika biasanya moment hari raya pasca Idul Fitri, dimanfaatkan warga untuk bersilaturahim ke rumah kerabat ataupun berziarah ke makam leluhur menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, hal unik dan berbeda justru ditunjukkan sekelompok warga di Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis siang (06/06/19).
Mereka melakukan perjalanan silaturahim dan ziarah makam yang menempuh jarak sejauh puluhan kilometer, dengan menggunakan dokar yang oleh warga setempat dikenal dengan nama “bendi” . Untuk meramaikan kegiatan yang telah digelar empat tahun berturut-turut ini panitia melibatkan sedikitnya 22 bendi.
“ Ini kembali kita melaksanakan bendi silaturahim yang keempat, sebagai salah satu cara yang dilakukan warga di daerah ini untuk bersilaturahim dan mempererat rasa kebersamaan warga pasca hari raya idul fitri “ jelas salah seorang panitia, Urwa kepada wartawan.
Kendati menggunakan bendi, para peserta kegiatan ini tampak bahagia walau harus duduk lama menempuh perjalanan jauh menggunakan moda transportasi tradisional yang ditarik menggunakan kuda ini. Selain sibuk mengabadikan moment selama perjalanan menggunakan kamera heand phone, peserta kegiatan ini juga terlihat bahagia menyapa warga kampung yang dilintasi, dari atas bendi yang ditumpanginya.
Dari tahun ke tahun peserta kegiatan bendi silaturahim ini semakin banyak, pesertanyapun beragam yang dari berbagai daerah “ Baru pertama kali ikut kegiatan bendi silaturahim ini, motifasinya pengen senang-senang, apalagi terlihat seru karena dilakukan bersama teman-teman plus nambah pengalaman, apalagi jarang-jarang bisa naik dokar sepert ini “ ungkap Sitti Nasria Nur yang mengaku berasal dari Kalimantan dan kuliah di Semarang.
Dukungan juga datang dari para kusir bendi, yang mengaku bahagia lantaran mendapat pemasukan lebih sejak kegiatan bendi silaturahim ini pertama kali digelar, “ Alhamdulillah hasilnya lumayan, satu penumpang bayar 50 ribu rupiah, rata-rata setiap bendi ditumpangi empat orang, tadinya saya juga ada acara tapi karena kegiatan bendi silaturahim ini, acara tersebut saya batalkan “ jelas Riswanto sembari tertawa.
Salah satu lokasi kunjungan para peserta bendi silaturahim ini, adalah makam korban 40 ribu jiwa, yang berada di Desa Galung Lombok, Kecamatan Tinambung. Di tempat ini, para peserta bendi silaturahim yang didominasi para santri yang dipimpin sejumlah ulama, memanjatkan doa agar arwah leluhur yang menjadi korban kekejaman penjajah mendapat tempat mulia di sisi sang pencipta.
Selain untuk melestarikan tradisi, pelaksanakaan kegiatan bendi silaturahim ini juga diharapkan bisa mempertahankan bendi sebagai salah satu moda transportasi tradisional warga di daerah ini, yang keberadaannya semakin ditinggalkan. (Thaya)