
Tolong !! Sudah Lima Hari Warga Desa Patambanua-Polman Terisolir
BULO,- Warga Dusun Biru, Desa Patambanua, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar, butuh pertolongan. Sudah lima hari mereka terisolir karena akses jalan menuju pemukiman tertutup material longsor.
Longsor terjadi Jumat malam (12/11), akibat guyuran hujan deras sepanjang hari. Tidak hanya melumpuhkan aktifitas, longsor juga membuat warga setempat terancam kelaparan, lantaran persediaan bahan makanan mulai menipis.
Karena tidak kunjung mendapat perhatian meski telah berhari-hari terisolir, warga setempat akhirnya beramai-ramai meninggalkan pemukiman menuju pusat desa, untuk mencari bahan makanan.
Berdasarkan pantauan wartawan, perjalanan tersebut dilakukan dengan berjalan kaki selama lebih kurang tiga jam, menempuh jarak empat kilometer. Tidak hanya diikuti kaum pria, tetapi juga wanita usia renta, termasuk anak-anak dan balita dalam gendongan ibunya.
Meski berat, karena harus menembus material longsor sepanjang seratus meter, hingga melewati jalan terjal dan rusak parah akibat kikisan air hujan, warga tidak punya pilihan.
“Untung masih ada beras di kampung itu juga sudah susah. Kita tidak pakai ikan, hanya sayur dan garam. Semuanya karena longsor. Motor tidak bisa lewat, sampai sekarang belum ada bantuan,” ungkap salah satu warga, Rahma saat dijumpai wartawan menuju pusat desa, Rabu siang (17/11/2021).
Kesulitan akibat bencana tanah longsor ini, turut dirasakan para balita, yang kehabisan susu. Sejumlah warga mengaku terpaksa memberi balitanya kopi, menggantikan susu
“Semenjak longsor susah beli kebutuhan anak, sementara susu sudah habis, biasa kita kasi kopi. Makanya kita ke kampung (pusat desa) biar sekalian bisa beli kebutuhan bayi,” ujar Irda sambil menggendong bayinya.
Kepala Dusun Biru, Baharuddin mengungkapkan kesulitan yang dialami warganya sejak bencana longsor terjadi. Menurut dia, akses jalan yang selama ini dilewati untuk memobilisasi bahan makanan, kini sudah tidak dapat dilalui.
“Sangat sulit sekali, apalagi jalan keluar ini merupakan jalan satu-satunya, untuk ambil bahan makanan di kota. Semuanya di luar. Sekarang kita mesti berjalan kaki kalau mau turun, karena jalannya sangat susah,” beber Baharuddin.
Baharuddin tidak menampik, puluhan warganya sengaja meninggalkan kampung, untuk mendapatkan bahan makanan. Kendati demikian, ia mengaku warga juga akan memberikan hak suara pada pemilihan kepala desa yang digelar Kamis (18/11/) besok.
“Karena logistik sudah minim juga, makanya warga ramai-ramai turun ke kampung untuk mencari bahan makanan. Sekalian besok akan mengikuti pilkades,” pungkas Baharuddin.
Warga berharap, pemerintah segera turun tangan menyingkirkan material longsor, dan memperbaiki akses jalan yang hancur akibat tingginya intensitas hujan. Apalagi, kondisi jalan saat ini sangat sulit dilalui meski berjalan kaki. (Thaya)