
Operasi Pekat di Wonomulyo Polman Jaring Sejumlah PSK-2 Pasangan Kekasih
POLEWALI MANDAR,- Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) dan dua pasangan kekasih terjaring operasi pekat di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Operasi menindaklanjuti laporan warga yang resah bermunculannya sejumlah tempat transaksi seksual di daerah ini.
“Berdasarkan laporan dari masyarakat bahwa di wilayah kelurahan Sidodadi ini, tempat kos-kosan, penginapan, hotel itu dijadikan tempat terjadinya transaksi seks. Kita sebagai pemerintah berkewajiban merespon itu, makanya kami turun bersama tim,” kata Lurah Sidodadi, Abdul Aziz Bande kepada wartawan, Minggu (18/05/2025).
Operasi yang menyasar sejumlah kamar indekos, penginapan dan hotel, berlangsung di wilayah kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Sabtu malam (17/05) sekira pukul 23.00 WITA. Melibatkan petugas dari TNI-Polri dan pihak kelurahan.
Petugas mengawali operasi di kawasan prostitusi gubuk derita. Sejumlah lelaki hidung belang yang sempat berkunjung langsung kabur saat menyadari kedatangan petugas.
Demikian pula dengan sejumlah PSK yang berupaya melarikan diri, hinggga beberapa diantaranya sempat tarik menarik dengan petugas.
Operasi berlanjut pada sejumlah kamar indekos, penginapan dan hotel. Petugas berhasil mendapati 2 pasangan muda mudi bukan suami istri sedang berduaan di dalam kamar.
Salah satu pasangan sempat berdalih sebagai suami istri lalu akhirnya mengakui perbuatannya. Sedangkan pasangan lain sempat merengek dan menangis, ketakutan setelah terjaring operasi.
“Tadi itu kami menemukan di penginapan dan hotel, mereka menginap bukan suami istri. kami tadi menyuruh mereka kembali untuk jangan bermalam, karena ini secara etika agama itu sangat dilarang,” terang Aziz.
Menurut Azis, pasangan yang terjaring operasi terlebih dahulu diberi pembinaan sebelum dipulangkan. Mereka diharap tidak lagi mengulangi perbuatannya.
“Kita adakan edukasi pembinaan supaya tidak lagi melakukan hal-hal begitu,” ujarnya.
Aziz juga mengungkapkan, pihaknya sempat mendapati sekelompok remaja yang diduga akan tawuran. Namun sayang, kelompok remaja itu langsung kabur berhamburan saat melihat petugas.
“Tadi ini kami temukan kelompok anak muda kumpul-kumpul. Kami ke sana mereka lari, kami mau edukasi untuk mencegah terjadinya keributan, perkelahian,” tuturnya.
Terkait masih beroperasinya para PSK di kawasan gubuk derita, Aziz mengaku tidak dapat berbuat banyak untuk menyelesaikan masalah itu. Dia berharap pihak terkait mengambil langkah lebih tegas agar kawasan gubuk derita dapat ditutup.
“Kami berharap semua lembaga negara di daerah punya kepedulian, kita mau tempat-tempat maksiat ini tidak ada lagi, berdosa kita kalau ada pembiaran. Tempat maksiat ini sudah lama, masyarakat mempertanyakan kenapa tidak bisa ditutup ? kami sudah berupaya, para PSK di tempat maksiat itu kami sudah sering melakukan proses, tapi masih saja kembali,” pungkasnya.
dalam pelaksanaan operasi, petugas juga berhasil menemukan keberadaan seorang gadis berusia 14 tahun yang sudah sepekan dalam pencarian usai kabur dari rumahnya. Gadis belia itu lalu diserahkan kepada kelurganya. (thaya)