
Memprihatinkan ! SDN Inpres Ma’dan di Polman Terancam Tutup karena Hanya Punya 1 Murid Baru
POLEWALI MANDAR,- Kondisi memprihatinkan dialami SD Negeri 066 Inpres Ma’dan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) yang terancam ditutup lantaran jumlah muridnya semakin sedikit. Bahkan pada tahun ajaran ini, hanya ada satu anak yang mendaftar sebagai murid baru di kelas satu.
“Kekhawatiran kami di sini sebagai guru makin ke depan nanti, kita khawatir (sekolah) ditutup karena siswa semakin tidak ada yang masuk di sini. Bahkan tahun ini hanya ada satu murid kelas satu,” kata salah satu guru, Muhammad Alwin kepada wartawan, Rabu (13/08/2025).
SD 066 Inpres Ma’dan berada di wilayah pegunungan Desa Todang-Todang, Kecamatan Limboro. Memiliki 19 murid yang terdiri dari kelas I sampai kelas VI.
Menurut Alwin, sejak beberapa tahun terakhir jumlah murid di SD Inpres Ma’dan semakin sedikit. Bahkan, ada sebanyak 10 murid yang terpaksa menuntut ilmu di kelas jauh, berjarak sekira 4 kilometer dari sekolah induk yang menampung 9 murid.
“Di sini total siswa 19 orang, dari tahun ke tahun tambah berkurang siswa, tahun lalu 2 orang masuk, 2 orang juga tamat, sekarang kondisinya seperti ini, kelas 1 hanya satu orang saja,” ungkapnya.
“9 orang (belajar) di sini di kelas induk, 10 orang lagi ada di kelas jauh, jaraknya dari sekolah induk sekira empat kilometer, jalan kaki,” sambungnya.
Lebih lanjut Alwin mengatakan, minimnya pendaftar di sekolah ini akibat kurangnya penduduk dan angka kelahiran. Sebab, sebahagian besar warga setempat yang telah menikah lebih memilih meninggalkan kampung halaman.
“Penyebabnya dengan lingkungan, anak-anak tidak ada, kurang. Warga yang sudah menikah keluar dari kampung,” terangnya.
Diakui Alwin, pihak sekolah tidak dapat berbuat banyak untuk meningkatkan jumlah murid di sekolah ini. Terlebih, di kampung tetangga juga terdapat sekolah dasar dengan jumlah murid yang cukup sedikit.
“Kalau upaya untuk cari (murid) di kampung lain kurang, karena jaraknya sekolah di sini dengan kampung lain agak jauh. Di sana juga ada sekolah dan muridnya sedikit,” tandasnya.
Sementara Kepala Bidang Pendidikan dan Pengajar Diknas Polman, Nurman menyebut akan dilakukan evaluasi keaktifan Dapodik (Data Pokok Pendidikan) jika dalam beberapa tahun ke depan sekolah tersebut tidak menerima siswa baru.
“Kemungkinan kalau dalam tiga tahun ke depan tidak ada siswa mungkin akan di nonaktifkan saja dulu dapodiknya. Nanti ada siswa baru masuk, baru diaktifkan lagi kembali,” terangnya melalui sambungan telepon.
Menurut Nurman, opsi menutup ataupun menggabungkan SD 066 Inpres Ma’dan dengan sekolah terdekat yang memiliki kondisi serupa belum memungkinkan untuk dilakukan.
“Belum, siapa tau jaraknya jauh. Karena dengan jarak antar sekolah itu yang berjauhan, makanya ada upaya untuk mendekatkan pelayanan pendidikan,” ucapnya.
Nurman tetap berharap angka anak usia sekolah di daerah setempat bertambah, sehingga SD 066 Inpres Ma’dan bisa mendapat murid baru yang lebih banyak.
“Semoga ke depan bertambah (anak) wajib sekolah di sana. Mungkin tahun ini berkurang atau tidak ada, semoga tahun depan bisa bertambah,” tutupnya. (thaya)