(ist)

Guru Mogok Mengajar Tuntut Sertifikasi dan Tamsil Dirikan Tenda di Halaman Kantor BPKD Mamasa

MAMASA,- Aksi mogok mengajar sejumlah guru menuntut tunjangan sertifikasi dan tambahan penghasilan (tamsil) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, masih berlangsung. Mereka mendirikan tenda di halaman kantor Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) setempat berharap tuntutannya segera dipenuhi.

“Jadi hari kedua ini tetap sekolah tutup karena belum ada realisasi sesuai tuntutan kami,” kata salah satu guru peserta aksi mogok mengajar, Jemi kepada wartawan, Rabu (17/01/2024).

Aksi mogok mengajar ratusan tenaga pengajar tergabung dalam Forum Guru Bersatu ini, dilakukan karena kesal kepada pemerintah setempat yang belum menyelesaikan pembayaran tunjangan sertifikasi dan tamsil mereka pada triwulan empat tahun 2023.

Jemi mengaku aksi mogok akan terus dilakukan meski pemerintah telah membayar satu bulan tunjangan sertifikasi mereka.

“Walaupun sudah ada masuk beberapa anggota itu rekening satu bulan, satu bulan saja, karena tuntutan kami bukan satu bulan, apa namanya tiga bulan, satu triwulan harus segera dilunaskan, tunjangan khusus juga daerah terpencil itu juga harus segera dibayarkan, terlambat juga, sehingga hari ini kami tetap tutup sekolah dulu untuk sementara,” ungkapnya.

Terkait keterlambatan pencairan tunjangan sertifikasi dan Siltap guru, Kepala BPKD Mamasa Herry Kurniawan mengungkapkan jika pihaknya telah menyelesaikan sebagian tuntutan mereka.

“Terkait masalah pembayaran saya sampaikan, sertifikasi guru triwulan keempat kurang lebih setengahnya sudah kami bayarkan, terdiri dari TPG, TKG, Tamsil sudah kami selesaikan semua, yang tersisa tinggal TPG dan TKG,” terangnya di tempat terpisah.

Diakui Herry, pihaknya telah menyalurkan dana untuk menyelesaikan tuntutan para guru sebanyak Rp 7,3 Miliar, Selasa (16/01). Total dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tuntutan para guru sebanyak Rp 14,9 Miliar.

“Untuk triwulan keempat sertifikasi guru itu totalnya 14,9 Miliar, itu kami sudah bayarkan 7,3 Miliar kemarin, terdiri TPG, TKG, Tamsil kami bayarkan sekitar 200 juta, tinggal yang sisanya 7,6 akan kami bayarkan sesegera mungkin,” ucapnya.

Dia optimis masalah ini dapat segera diselesaikan,  serta pencairan tunjangan para guru dapat berjalan normal kembali sesuai jadwal yang ditentukan.

“Melihat kondisi APBD tahun 2024, kami optimis bisa menyelesaikan sesuai dengan tahapan tunjangan sertifikasi guru yang masuk,” jelas Herry.

Sementara Pj Bupati Mamasa Muhammad Zain mengatakan, Pemda Mamasa akan memperhatikan masalah tersebut. Diakui pihak telah berkoordinasi dengan beberapa kementerian untuk menyelesaikan tuntutan para guru.

“Kami kemarin sudah mendapatkan arahan langsung dari Inspektorat, Kemendagri, Kemendikbud, Kementerian Keuangan, kami semua sudah menyampaikan skema dan estimasi pembayaran hak-hak guru yang melekat. Pasti Pemda Mamasa memberikan perhatian khusus yang melekat pada hak-haknya (guru),“ pungkas Zain.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah guru di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menggelar aksi mogok mengajar. Mereka kesal lantaran pemerintah belum melunasi tunjangan sertifikasi dan tamsil (tambahan penghasilan) untuk triwulan empat pada tahun 2023.

“Ini penyebabnya sudah lama berlarut-larut dari tahun 2022 bermasalah ke tahun 2023 sampai ke tahun 2024,” kata salah satu guru, Jemi kepada wartawan, Selasa (16/01/2024).

“Ini hak kami, tunjangan profesi, tamsil dan segala hak yang harus dibayarkan karena kami sangat butuh untuk menyekolahkan anak kami, kuliah, itu digeser-geser atau tidak diberikan dengan baik sesuai aturan,” sambungnya.

Menurut Jemi, aksi mogok mengajar para guru ini direncanakan berlangsung sepekan terhitung mulai hari ini, Selasa (16/1). Aksi mogok mengajar akan terus dilakukan jika pemerintah tidak segera menyelesaikan seluruh hak mereka.

“Kami tidak ada tawar menawar, harga mati tuntutan kami. Kami akan evaluasi saja hari Sabtu, kalau hari Sabtu masih kami punya tuntutan tidak dipenuhi kami lanjut pada minggu berikutnya. Ini satu minggu kita (mogok mengajar). Jangan salahkan kami jika panjang perjalanan mogok ini,” ujarnya. (thaya)

 

 

 

__Terbit pada
17/01/2024