Foto kondisi arus sungai yang hanyutkan sebuah jembata di Desa Tapua, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, Rabu (21/05/2025). it

BPBD Sulbar Respon Jembatan Hanyut Akibat Banjir di Tapua Polman

MAMUJU,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Polewali Mandar (Polman),  terkait penanganan darurat jembatan penghubung antar desa yang hanyut diterjang banjir luapan sungai Masunni di Desa Tapua, Kecamatan Matangnga.

Koordinasi itu sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, serta memperkuat sinergi dalam menghadapi kondisi darurat.

“Koordinasi lintas wilayah sangat penting dalam mempercepat respon terhadap dampak bencana. Kami memastikan bahwa upaya tanggap darurat dilakukan secara sinergis, demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah dalam keterangannya, Kamis (22/05/2025).

Sementara itu, BPBD Polman dikabarkan telah menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pendataan dan mendampingi warga yang terdampak. Tidak ada laporan korban jiwa, namun sejumlah warga dilaporkan kesulitan mobilisasi dan membutuhkan bantuan logistik.

“BPBD Sulbar juga akan terus memantau perkembangan situasi di wilayah terdampak serta mendukung penuh langkah-langkah penanganan yang dilakukan di tingkat kabupaten,” pungkas Yasir.

Diberitakan sebelumnya, jembatan sepanjang 33 meter hanyut diterjang banjir luapan sungai Masunni di Desa Tapua, Kecamatan Matangnga, Rabu (21/05) sekira pukul 16.00 WITA.

Hanyutnya jembatan akibat terjangan banjir dipicu curah hujan tinggi yang mengguyur daerah ini sejak sepekan, menyebabkan warga pada tiga dusun menjadi terisolir.

“Pas ini hari (jembatan putus), sekitar jam empat tadi banjir, hanyut jembatan, sudah tidak ada yang bisa dilalui . Ada 4 dusun itu terisolir,” kata Kepala Desa Tapua, Ahmad kepada wartawan. (thaya)

__Terbit pada
23/05/2025