
Berbuntut Panjang Kericuhan Liga Tarkam di Tutar Polman, Pemain Korban Lapor Polisi
POLEWALI MANDAR,- Kericuhan yang mewarnai jalannya pertandingan sepakbola antar kampung (tarkam) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, berbuntut panjang. Ikram pemain Tubbi FC yang menjadi korban penganiayaan saat kericuhan melapor ke polisi.
“Iya (melapor ke polisi), keluarga keberatan,” kata Ikram saat dikonfirmasi, Sabtu (26/07/2025).
Ikram melaporkan tindak penganiayaan yang dialaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Polman, Sabtu (26/07) sekira pukul 13.45 WITA. Dalam laporannya, Ikram menyebut penganiayaan dilakukan orang tak dikenal (OTK)
Ikram mengungkap awal mula terjadi kericuhan berawal ketika dirinya bersenggolan dengan penjaga gawang tim Taramanu FC bernama Wardin Rahmat.
“Sama-sama ki duel kiper..langsung mi penonton masuk semua,” ujarnya.
Ikram menyayangkan tindakan penonton yang tiba-tiba masuk ke lapangan hingga melakukan penganiayaan terhadap dirinya. Menurut Ikram, benturan sesama pemain di lapangan sudah menjadi hal biasa.
“Pemain bola tetap benturan, ini kenapa langsung penonton yang masuk (lapangan) ? Kan ada ji wasit,” jelasnya.
Akibat penganiayaan itu Ikram mengaku mengalami luka lebam di pipi. Ia berharap polisi cepat mengamankan pelaku penganiayaan untuk pertanggung jawabkan perbuatannya.
“Pipi kanan yang kena pukul,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, viral kericuhan mewarnai pelaksanaan liga antar kampung (tarkam) di lapangan sepak bola Desa Pollewani, Kecamatan Tutar, Jumat (25/07). Puluhan penonton masuk ke lapangan mengejar dan memukul pemain salah satu tim.
“Terjadi salah paham mengakibatkan kericuhan,” kata Kapolsek Tutar, Iptu Bafruddin dalam keterangannya, Sabtu (26/07).
Bafruddin menyebut pihaknya telah mempertemukan kedua belah pihak yang sepakat berdamai.
“Kita pertemukan kedua belah pihak yang sepakat untuk berdamai dan dihadiri oleh panitia dan para manager tim,” ungkapnya. (thaya)