
Viral Warga Ngeluh Puskesmas Polewali di Polman Tidak Baik Tangani Pasien, Kapus Bantah
POLEWALI MANDAR,- Viral di media sosial video memperlihatkan seorang pria mengeluhkan petugas Puskesmas Polewali di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, yang dianggap tidak menangani pasien dengan baik. Pihak Puskesmas membantah dan mengaku telah memberikan penanganan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Sudah dilayani, ada obervasi kami punya data. Kami sudah lakukan pelayanan sesuai SOP,” kata Kepala Puskesmas (Kapus) Polewali, Relawati kepada wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (25/07/2025)
Relawati lalu menceritakan awal mula pria dalam video mengeluhkan pelayanan Puskesmas Polewali. Berawal saat sang pria tersebut bersama anaknya yang diketahui demam tinggi tiba di Puskesmas, Jumat siang (25/07) sekira pukul 13.00 WITA.
“Ini bapak beliau warga Sarampu, faskesnya memang di Puskesmas Polewali. Siang tadi sekira jam tiga belas lewat, ini bapak dia antar anaknya ke Puskesmas. Keluhannya saya lihat di data demam tinggi,” ungkapnya.
Menurut Relawati, petugas langsung melakukan observasi terhadap pasien setibanya di Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas . Hanya saja saat proses observasi dilakukan, pihak keluarga mendesak agar pasien segera dirujuk ke rumah sakit.
“Diterima baiklah sama petugas, dilayani, diberi tindakan awal, observasi yah, tanda-tanda vitalnya diukur, tensi, nadi, pernafasan,” beber Relawati.
“Jadi dia bilang mau diantar langsung ke rumah sakit. Kami jawab bisa saja tapi harus disampaikan dulu ke dokter hasil pemeriksaan yang observasi, sambil menunggu saran dokter,” sambungnya.
Lebih lanjut Relawati mengungkapkan, keluarga pasien mulai tampak emosi saat petugas memberikan penjelasan jika proses rujukan dari Puskesmas ke rumah sakit harus menggunakan aplikasi Sisrute (Sistem Rujukan Terintegrasi).
“Karena kalau mau dirujuk menggunakan mobil ambulans harus didaftarkan melalui aplikasi sisrute. Mulai mi itu bapak agak kencang suaranya, tanyakan kenapa harus pakai aplikasi ? Kami jawab memang seperti itu sitem karena kami terikat aturan,” terangnya.
Diduga tidak terima penjelasan dari pihak Pukesmas, pihak keluarga langsung marah lalu membawa pasien meninggalkan Puskesmas.
“Sempat disarankan agar diinfus dulu anaknya sambil menunggu jawaban dokter baru dilakukan proses sisrute. Tapi sudah tidak mau langsung dia bopong anaknya sambil marah-marah, menolak diinfus, tidak mau juga ikut sisrute,” jelas Relawati.
Terkait pasien yang dibawa ke rumah sakit menggunakan becak motor (bentor), Relawati berdalih saat itu sopir mobil ambulans Puskesmas Polewali tidak berada di tempat karena belum kembali dari masjid.
“Tapi memang ada beberapa kondisi pasien kalau memang sudah terlalu urgent kami antar. Tapi sopirnya belum kembali dari sholat jumat,” pungkasnya.
Dalam video yang dilihat wartawan, Jumat (27/05) tampak pria duduk di atas bentor yang sedang melaju. Salah satu pria dengan usia lebih muda tampak pucat seperti sedang sakit.
Sementara pria lain dengan usia lebih tua, terus mengungkapkan keluhannya usai mendapat pelayanan dari petugas Puskesmas Polewali yang diakui kurang baik.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Ini kita dari Puskesmas Polewali di Sarampu, itu penanganannya di atas itu kurang baik, karena dia tidak sempat menangani ini pasien baru kita disuruh langsung ke rumah sakit umum dara. Jadi kalau saya, seharusnya itu, dia ditangani dulu dengan baik baru kita dirujuk, itu di atas saya artinya kecewa, penanganan, pelayanan Puskesmas Polewali, itu perawatnya di atas artinya kurang baik, dilayani pasien kaya begini yang sudah tidak ini… Oke terima kasih, ini saya naik bentor ke rumah sakit umum karena tidak ada penanganan di atas, kita langsung saja di disuruh ke rumah umum sakit dara, jadi pelayanannya itu kurang tidak becus di sana itu, oke makasih,” tutur pria dalam video. (thaya)