
Haknya Tak Dibayarkan, Perempuan di Mamasa Curhat Merasa Belum Merdeka
MAMASA,- Perempuan bernama Rimawati curhat di media sosial lantaran merasa masih banyak warga di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, yang belum merasakan kemerdekaan. Sebabnya, banyak warga di daerah ini yang berprofesi sebagai tenaga honorer, tenaga kontrak, tenaga kesehatan hingga aparat desa hidup dalam kesulitan karena belum menerima haknya dari pemerintah setempat.
Keluh kesah tersebut disampaikan Rimawati melalui unggahan di group facebook Warkop to Mamasa pada Kamis (17/08) kemarin.
Dalam unggahannya, pemilik akun facebook bernama Rimawati menyampaikan jika kemerdekaan mereka telah dirampas dan dikebiri para pejabat.
“Di HUT Kemerdekaan RI yg ke-78 kami dari masyarakat Mamasa, tenaga honorer, kontrak, P3K, guru, tenaga kesehatan, aparat desa masih merasa terjajah karena hak kami dirampas, dikebiri dan dianiaya,” tulis Rimawati dkutip dari group facebook Warkop to Mamasa.
Dia juga menyayangkan sikap pejabat setempat yang dianggap berbahagia di atas penderitaan rakyatnya.
“Sementara para pejabat, elite Politik betapa senangnya berdansa ria, berdendang, bersenandung kemesraan dipanggung kehormatan ,berjoget di atas penderitaan dan air mata kami,” lanjut Rimawati.
Rimawati lantas mempertanyakan makna kemerdekaan sesungguhnya, di saat masih banyak warga di daerah ini yang hidup terzolimi.
“Apa arti merayakan kemerdekaan tetapi tidak memaknai kemerdekaan yang sesunggugnya, masih adakah yg peduli hak kami yg terzolimi? Semua sudah mati rasa kemanusiaan hilang hati nurani musnah di Bumi Kondosapata,” ungkapnya.
Rimawati lalu menuliskan keprihatinan terhadap kondisi sebahaian warga Mamasa saat ini, yang hidup dalam buaian janji palsu.
“Sekarang ini rakyat sakit tapi BPJS tak aktif, masyarakat menjerit, guru dan tenaga kesehatan merasa sesak di dada, honorer dan kontrak tak punya harapan sementara aparat desa dan satpol PP terbuai janji palsu yang tak berujung pangkal. Oh Mamasaku betapa malang nasib rakyatmu kini akibat pergeseran anggaran yang tak bertepi dalam lingkaran yang tak berujung bagaikan setan siap menghantui setiap langkah rakyatmu,” jelas Rimawati.
Saat dikonfirmasi, Jumat (18/07), Rimawati membenarkan postingannya tersebut lantaran hingga saat ini gajinua belum terbayarkan.
“Iya itu betul semua belum terbayarkan sesuai harapan,”ujar Rimawati singkat kepada wartawan, Jumat (18/08/2023).
Hingga berita ini diturunkan, unggahan Rimawati telah disukai ratusan kali dan dibanjiri komentar netizen. (ady/thaya)