
Cerita Sopir Mobil Terseret Longsor di Mamasa, Selamat Setelah Melompat
MAMASA,- Mobil yang terseret material longsor hingga nyaris masuk jurang di Kabupaten Mamasa, akhirnya berhasil dievakuasi. Proses evakuasi mobil dengan nomor polisi DP 1450 BE ini, dilakukan dengan bantuan alat berat.
Pemilik mobil Suwito menceritakan detik-detik peristiwa naas yang nyaris merenggut nyawanya itu.
Suwito mengaku selamat, setelah keluar dari mobil dengan cara melompat, saat menyadari ada longsoran tebing di sisi jalan yang dilalui.
“ Takut juga, makanya saya langsung lompat. Untung pintu masih bisa terbuka. Teman yang satu itu langsung cari jalur, “ ungkap Suwito kepada wartawan di lokasi longsor, Sabtu (30/10/2021).
Diakui Suwito, sebelumnya dia tidak menduga tebing di sisi jalan akan longsor. Karena itu dia nekat melanjutkan perjalanan. Saat kejadian, Suwito mengemudi dari arah Mamasa tujuan Mamuju.
“ Saya masuk (melanjutkan perjalanan), karena awalnya di sini masih kondisi lumpur biasa. Pas saya sudah masuk, langsung turun material (longsor) dari atas,” tuturnya.
Ketika melompat untuk menyelamatkan diri, Suwito mengaku, posisi mobil yang dikemudikannya berada di tengah jalan. Dia sempat kaget, setelah melihat mobilnya sudah menggantung dan nyaris masuk jurang.
“ Waktu saya tinggalkan, mobil ada di bagian tengah, pas saya kembali, mobil sudah kondisi seperti ini, sudah menggantung, didorong sama material, “ pungkasnya.
Peristiwa tanah longsor yang memutus jalur penghubung Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Mamuju ini, terjadi pada Jumat malam (29/10). Titik longsor paling parah berada di Desa Malatiro, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa.
Kendati proses pembersihan material longsor telah dilakukan dengan bantuan alat berat, hingga saat ini kendaraan roda empat belum bisa melintas, hingga menimbulkan antrean panjang.
Berdasarkan pantauan wartawan, warga khususnya pengguna roda dua yang ingin melanjutkan perjalanan, harus berjuang menerobos sejumlah titik longsor dengan cara mendorong dan mengangkat sepeda motor.
Warga diimbau untuk selalu waspada saat melintasi jalur ini, apalagi kondisi tebing di sisi jalan menjadi labil akibat guyuran hujan.
Saat proses pembersihan material longsor yang menutup jalan dilakukan, sejumlah longsoran kecil kembali terjadi, yang membahayakan pengguna jalan. (Thaya)