Keseruan bocah desa bermain baraccung untuk menunggu waktu berbuka puasa. (thaya)

Serunya Bermain ‘Baraccung’,  Ngabuburit ala Bocah di Polman

POLEWALI MANDAR,- Sejumlah bocah di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, memiliki cara unik untuk menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit. Salah satunya dengan menggelar permainan meriam bambu atau baraccung.

Seperti yang dilakukan sejumlah bocah di Desa Napo, Kecamatan Limboro, Minggu sore (02/4). Berbekal beberapa potongan bambu masing-masing sepanjang satu meter, mereka tampak asyik bermain baraccung di sekitar areal perkebunan agar tidak mengganggu warga.

“Ini sambil menunggu waktu berbuka puasa,” kata salah satu bocah pemain baraccung, Fauzan kepada wartawan, Minggu (02/04/2023).

Tidak sulit memainkan salah satu permainan tradisional ini. Potongan bambu yang telah diberi lubang kecil pada salah satu ruasnya, diisi dengan cairan minyak tanah lalu di sulut menggunakan api kecil hingga menimbulkan dentuman keras mirip suara meriam.

Keseruan bocah desa bermain baraccung untuk menunggu waktu berbuka puasa. (thaya)

Dentuman suara meriam bambu yang bersahut-sahutan, seolah mampu membuat bocah-bocah pedalaman ini melupakan rasa haus dan lapar selama berpuasa.

“Kami sudah biasa main begini (baraccung), karena seru,” ungkap Fauzan.

Fauzan menyebut, permainan baraccung biasanya dilakukan secara berkelompok. Mulai pukul 16:00 WITA, hingga jelang waktu berbuka puasa.

“Pokoknya mulai sore kita sudah main di sini, berhenti main kalau sudah mau masuk waktu berbuka puasa. Kita semua pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya tersenyum.

Fauzan mengungkapkan, jika permainan baraccung rutin dilakukan selama bulan suci ramadhan. Diakui, dulunya para orang tua di daerah ini juga kerap ikut bermain baraccung.

“Memang kalau setiap bulan ramadhan kita selalu main begini (baraccung). Kalau dulu para orang tua juga sering main begini, tapi sekarang sudah jarang terlihat,” pungkasnya.

Baraccung atau meriam bambu merupakan salah satu permainan tradisional yang sudah jarang dijumpai.  Meski terlihat mudah untuk memainkannya, dibutuhkan kehati-hati dan pengawasan orang dewasa untuk mengurangi resiko kecelakaan. Sebab, tidak jarang minyak yang berada di dalam bambu akan menyembur ketika disulut menggunakan api. (thaya)

__Terbit pada
04/04/2023
__Kategori
Sosial, Wisata