Petani mengangkat tanaman padi yang membusuk, akibat areal persawahan di Desa Tonro lima, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, terendam banjir.

Puluhan Hektar Tanaman Padi di Matakali Membusuk Akibat Banjir

MATAKALI,- Bencana banjir yang merendam puluhan hektar areal persawahan di Desa Tonro Lima, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, pekan kemarin, membuat petani di daerah ini meradang.

Tanaman padi yang sudah beberapa pekan tumbuh, mati membusuk akibat terendam banjir, hingga membuat para petani di daerah ini menelan kerugian jutaan rupiah.

Ketua kelompok tani Abdul Kadir mengungkapkan, ada sekitar 30 hektar areal persawahan di wilayahnya rusak akibat terendam banjir, “ Hancur semua, kalau lokasi saya sebagai ketua kelompok wilayah saya ada sekitar 30 hektar, tidak ada yang bisa diselamatkan “ujarnya kepada wartawan, saat membersihkan tanaman padi miliknya yang mati akibat terendam banjir, Sabtu (30/05/20).

Menurut Abdul Kadir, kondisi tersebut memaksa mereka harus mengeluarkan biaya lebih jika ingin kembali menanam padi, “ Otomatis biaya semakin membengkak, kalau awalnya kemarin ktia keluar biaya sejuta, sekarang harus mengeluarkan biaya lebih “ ungkapnya.

Petani lainnya Marten meminta, pemerintah memberikan perhatian agar mereka dapat kembali memulai proses tanam yang baru, lantaran banjir membuat mereka harus menelan kerugian jutaan rupiah.

“ Kami berharap, ada bantuan dari pemerintah karena sawah ini harus diolah kembali untuk ditanami, untuk proses pengolahan tanam sampai proses tanam itu butuh biaya jutaan rupiah “, harapnya

Banjir yang merendam puluhan hektar areal persawahan di daerah ini, terjadi akibat tingginya curah hujan mengakibatkan sungai Matakali meluap, lantaran mengalami pendangkalan.

Para petani berharap, pemerintah memberikan perhatian serius salah satunya dengan melakukan pengerukan sungai, agar peristiwa banjir yang turut menggenangi pemukiman tidak terulang kembali. (Tam/Thaya)

 

__Terbit pada
30/05/2020
__Kategori
Peristiwa, Sosial