Kondisi jembatan putus pasca terjangan banjir di Desa Kunyi, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, Selasa (21/03/2023).

Enam Dusun di Desa Kunyi-Polman Terisolir Akibat Jembatan Putus

POLEWALI MANDAR,- Jembatan sepanjang lima belas meter terputus akibat terjangan luapan arus sungai di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Putusnya jembatan mengakibatkan ribuan warga pada enam dusun terisolir.

“Untuk dusun yang berada di sebelah ini ada enam dusun, diperkirakan penduduknya sekitar 2000 jiwa,” kata Kasubsektor Anreapi, Iptu Arifin kepada wartawan, Selasa (21/03/2023).

Berdasarkan pantauan wartawan, Selasa (21/03), sejumlah warga yang hendak beraktifitas terpaksa bertaruh nyawa menyeberangi sungai yang masih meluap. Seutas tali disiapkan warga, sebagai pegangan agar tidak terbawa arus ketika menyeberangi sungai.

Banjir luapan arus sungai yang mengakibatkan jembatan putus, terjadi di Desa Kunyi, Kecamatan Anreapi, sekira pukul 18:30 WITA, Senin petang (20/o3). Sungai Kunyi meluap akibat curah hujan tinggi sepanjang hari kemarin.

“Terjadi banjir yang mengakibatkan jembatan desa Kunyi hanyut terbawa arus, diakibatkan oleh arus air cukup deras, karena adanya curah hujan yang cukup tinggi,” ujar Arifin.

Menurut Arifin, jembatan yang putus merupakan akses utama menuju enam dusun tersebut. Adapun enam dusun yang terisolir, diantaranya Dusun Rakeang, Dusun Bemdang, Dusun Buanging, Dusun Tappang, Dusun Tondok Bakaru dan Dusun Pitondokan.

“Akses jalan lain ada, tapi jalan setapak juga dan agak sulit dilalui. Memang jembatan ini satu-satunya akses menuju enam dusun tadi,” ungkapnya.

Selain memutus jembatan, luapan Sungai Kunyi juga sempat mengakibatkan sejumlah rumah warga terendam banjir hingga menyisakan endapan lumpur. Bahkan akses jalan beton sepanjang 20 meter di Kelurahan Anreapi, Kecamatan Anreapi, ikut amblas dan kini hanya dapat dilalui sepeda motor termasuk pejalan kaki.

“Ada beberapa rumah yang kami lihat langsung, ada di dusun Kunyi di sini kena imbas banjir semalam, Alhamdulillah pagi ini sudah mulai surut, namun menyisahkan lumpur,” beber Arifin.

“Kemudian untuk jalan poros Kurri-kurri di kelurahan Anreapi menghubungkan desa Kunyi, terjadi juga longsor, cuman bisa dilalui pejalan kaki,” sambung Arifin.

Arifin mengimbau warga untuk selalu waspada saat melintasi jalan tersebut, mengantisipasi terjadinya hal tidak diinginkan.

“Saya mohon juga kepada warga untuk tetap berhati-hati melewati jalan tersebut,” pungkasnya.

Semetara salah satu warga, Saerah mengungkapkan harapan kepada pemerintah agar segera turun tangan memperbaiki jembatan yang putus.

“Ya kita berharap pemerintah segera perbaiki itu jembatan,”tuturnya.

Saerah mengaku kesulitan, sebab harus berjalan kaki sejauh empat kilometer untuk membeli bahan pokok.

“Sekarang kita harus jalan kaki empat kilo untuk beli beras karena tidak ada motor. Sangat susah apalagi mau bulan puasa,” tutupnya. (thaya)

 

 

__Terbit pada
21/03/2023
__Kategori
Peristiwa