Wanita Hamil di Mamasa Hendak ke Rumah Sakit Ditandu 13 Km karena Akses Jalan Rusak
(ist)

Wanita Hamil di Mamasa Hendak ke Rumah Sakit Ditandu 13 Km karena Akses Jalan Rusak

MAMASA,- Seorang wanita hamil bernama Muliana (22) terekam kamera ketika ditandu sejauh 13 kilometer (Km) oleh sejumlah warga di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sebabnya, akses jalan dari tempat tinggalnya dalam kondisi rusak parah sehingga sulit dijangkau mobil yang akan membawanya menuju rumah sakit untuk bersalin.

Dalam potongan video pendek yang beredar di media sosial, Sabtu (24/3), terlihat sejumlah warga berjalan kaki melewati jalan terjal sembari memikul Muliana menggunakan tandu yang terbuat dari bambu dan kain sarung.

Tampak pula warga lain yang menggunakan sepeda motor mengikuti dari belakang. Selain untuk menerangi jalan juga untuk mengganti warga yang mulai kelelahan karena berpuasa.

“Ditandu kurang lebih sekitar 13 kilometer,” kata salah satu pemuda setempat, Ahmad Faizal saat dikonfirmasi, Sabtu (23/03/2024).

Diketahui, Muliana merupakan warga Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi. Perjuangan warga menandu Muliana berlangsung, Jumat kemarin (22/03), mulai pukul 16.30 Wita sampai pukul 19.30 Wita.

“Perjalanan dimulai sekitar pukul setengah lima sore sampai ke Talipukki yang memiliki fasilitas kendaraan roda empat sampai sekitar setengah delapan malam,” ungkap Faizal.

Menurut Faizal, perjuangan menandu warga bukanlah kali pertama terjadi di daerah ini. Diakui, kondisi yang menjadi tontonan memilukan itu sudah sering terjadi akibat buruknya akses jalan yang sulit dilalui kendaraan roda empat.

“Kondisi ini sebenarnya bukan kali pertama untuk masyarakat Desa Pamoseang, juga desa-desa yang ada di sekitarnya. Kondisi ini hampir bisa dikatakan menjadi tontonan yang memilukan, dimana akses jalan yang tidak baik, sehingga menyebabkan kondisi seperti ini terjadi berulang kali,” ujarnya.

Dia berharap pemerintah setempat serius memberikan perhatian untuk meringankan kesulitan warga akibat buruknya akses jalan di daerah ini.

“Sebagai masyarakat tentu kita berharap pemerataan pembangunan terutama akses jalan, bukan hanya bualan-bualan retorika, akan tetapi implementasi pada seluruh lapisan masyarakat utamanya kami di pinggiran Kabupaten Mamasa, berharap kondisi ini tidak menjadi pembiaran, sebab kami juga pewaris sah negeri ini,” pungkasnya. (thaya)

 

__Terbit pada
24/03/2024
__Kategori
Sosial