
Unik, Tradisi Berbagi Doda saat Perayaan Maulid Nabi di Riso Polman
POLEWALI MANDAR,- Warga di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, memiliki tradisi berbagi doda saat merayakan maulid Nabi Muhammad SAW. Doda merupakan makanan khas yang terbuat dari beras ketan dan santan.
Umumnya, tradisi ini dilakukan hampir semua warga desa di Kecamatan Tapango. Salah satunya di Desa Riso.
“Ini bentuk kesyukuran kita saat merayakan hari kelahiran nabi, makanya dibuat seperti ini,” kata salah satu warga Baharuddin kepada wartawan, Minggu (07/09/2025).
Proses membuat doda sangat sederhana. Bahan utamanya terdiri dari santan kelapa dan beras ketan.
Kedua bahan tersebut lalu dimasukkan ke dalam sepotong bambu berukuran sekira 50 centimeter.
Setelah itu, salah satu ujung bambu ditutup menggunakan daun pisang ataupun sabut kelapa. Tujuannya, agar beras dan santan di dalam bambu tidak tumpah.
Semua proses yang dilalui saat membuat doda dilakukan warga di daerah ini dengan secara bergotong royong.
Semuanya antusias mengambil peran masing-masing. Kaum wanita bertugas menyiapkan dan memasukkan bahan ke dalam bambu, maka kaum pria bertugas mempersiapkan bambu dan bara api untuk memanggang doda.
Agar doda tidak gosong dan matang sempurna, selama proses pemanggangan berlangsung, bambu harus selalu diperiksa dengan cara dibolak balik.
“Ini tradisi setiap maulid, bakar doda,” ungkap Baharuddin.
Menurut Baharuddin, rata-rata setiap warga di daerah ini menyiapkan bahan sedikitnya 20 kilogram untuk membuat doda. Selain untuk dikonsumsi sendiri, doda dipersiapkan untuk dihidangkan kepada tamu. Termasuk diberikan kepada setiap warga yang berkunjung dan merayakan maulid nabi di desa ini.
“Ini kita siapkan untuk tamu, juga dibagi-bagi untuk dibawa pulang,” ucapnya meyakinkan.
Sementara warga lain bernama Agus mengungkapkan, doda disiapkan sehari sebelum jadwal peringatan maulid nabi di desa ini. Diakui, warga di desa ini merasa sangat senang jika banyak tamu yang berkunjung dan doda yang disiapkan bisa habis dalam waktu singkat.
“Biasanya itu kita sudah mulai siapkan doda sehari sebelum peringatan maulid. Pokoknya kita merasa sangat senang kalau banyak tamu dan doda bisa habis secepat mungkin,” tuturnya sambil tertawa. (thaya)