Tebing Sungai Maloso Longsor, Pemukiman Warga Segerang Terancam

Tebing Sungai Maloso Longsor, Pemukiman Warga Segerang Terancam

MAPILLI,- Tebing sungai Maloso, di Desa Segerang, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, alami longsor. Kondisi tersebut mengancam pemukiman warga yang berada di bantaran sungai.

Longsor tebing sungai di daerah ini telah berulang kali terjadi sejak beberapa tahun terakhir, khususnya setiap musim penghujan tiba.

“ Pokoknya kalau sudah musim hujan, pasti longsor karena air sungai meluap “ kata salah seorang warga, Wawan.

Menurut Wawan, pada awal bulan januari lalu, tebing sungai di belakang rumahnya kembali mengalami pengikisan akibat longsor.

“ Bahkan yang terjadi pada awal tahun kemarin bisa dikatakan paling parah, karena tanah di belakang rumah terkikis selebar lima meter, jarak sungai dengan rumah saya juga sudah sangat dekat, dan itu sangat meresahkan, termasuk bagi warga lainnya di daerah ini, yang bermukim di bantaran sungai “ ungkap Wawan sambil memperlihatkan longsoran tebing sungai di belakang rumahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Segerang Andi Ahmad mengaku, telah menyampaikan kondisi yang meresahkan warganya kepada pihak terkait, dengan harapan segera mendapat perhatian, “ Saya sudah laporkan pada dinas terkait, bahkan pemerintah desa juga telah menyurat kepada kementrian PUPR agar bisa mendapat bantuan pembangunan tanggul sungai, untuk mencegah longsoran tebing sungai semakin melebar “ jelasnya kepada wartawan, Minggu kemarin (02/02/20).

Andi Ahmad mengatakan, longsoran tebing sungai yang melewati desanya, memanjang sejauh 2,5 kilometer, “ Itu melewati tiga dusun, diantaranya, dusun Taraujung, Dusun Sumael dan Dusun Segerang “, tandasnya.

Masih kata Andi Ahmad, longsoran tebing sungai tidak hanya mengancam pemukiman warga, tetapi juga areal perkebunan yang menjadi sumber penghidupan warga setempat, “ Makanya kita berharap bisa segera mendapat perhatian pemerintah, karena longsor tidak hanya membahayakan pemukiman, tetapi juga kebun dan jalanan, bahkan banyak warga mengancam tidak mau membayar pajak, kalau kebunnya terus menerus terkikis akibat longsor “ pungas Andi Ahmad berharap. (Thaya)

__Terbit pada
03/02/2020
__Kategori
Peristiwa, Sosial