Tarik Wisatawan, Dispop Bentuk Asosiasi Promo Wisata

Polewali,- Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dispop) Kabupaten Polewali Mandar, membentuk Asosiasi Penggiat Wisata Pariwisata Polman. Hal ini dilakukan, untuk menarik minat wisatan berkunjung ke dalaerah ini.

Ide pembentukan Asosiasi ini, berasal dari Bidang Kemitraaan dan Kelembagaan Dinas Pariwisata yang menyadari bahwa pembangunan pariwisata harus didukung semua sector dan tidak bertumpu pada pemerintah saja maupun swasta, hal ini diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispop Mustari Mulai saati dikonfirmasi pada hari Senin (05/11), “ Nantinya asosiasi ini akan menjadi wadah yang akan menganalisa persoalan pariwisata di Polman “ ucap Mustari.

Selain itu, pembentukan Asosiasi penggiat dan promosi wisata ini menjadi mitra pemerintah dalam upaya pembangunan semua sektor pariwisata dan nantinya akan berkantor di Tourism Informasi Center (TIC) di objek wisata jembatan pelangi di Kecamatan Binuang “ mereka telah menggagas untuk mempromosikan wisata ke sejumlah media dalam bentuk liputan khusus “ ujar Mustari melanjutkan.

Disebutkan Mustari, bahwa saat ini telah ada sejumlah objek wisata yang menjadi unggulan di Polewali Mandar, diantaranya wisata bahari pantai Palippis, Mampie dan Pulau Pasir Putih kemudian wisata alam Salu Pajaan, Rawabangun, Limbong Lopi dan Sungai Biru, selanjutnya wisata budaya aktraksi saiyyang pattudu( kuda menari), “ Selain itu, di daerah kita juga memiliki banyak potensi lain yng tidak kalah menarik, seperti wisata religi dan adventure untuk menguji adrenalin “.

Dari data yang ada, kunjungan wisatawan domestic dan mancanegara di Polman sudah mencapai 320 ribu kunjungan, yang terus meningkat khususnya saat musim liburan tiba, “ “Kunjungan wisata kita sudah mencapai target, bahkan lebih dari apa yang kita harapkan, khussu kunjungan wisata religi paling tinggi ada di Pulau Salama Kecamatan Binuang, ” ungkap Mustari.

Terpisah, Ketua Asosiasi Penggiat Wisata Pariwisata, Muhammad Yusri mengatakan, dengan terbentuknya asosiasi ini, kedepannya mampu menghidupkan sejumlah objek wisata yang ada dengan alamnya masing-masing, “ semakin banyak objek wisata yang bisa menjadi tujuan wisata, tentunya sudah menjadi modal besar untuk menggerakkan ekonomi warga “.

Yusri juga mengingatkan kepada para pelaku usaha pariwisata alam, agar tetap menjaga keasrian objek wisata alamnya, sebagai magnet wisata para pengunjung, “Jangan sampai karena merasa sudah banyak pengunjung justru mereka seenaknya membuka lahan yg justru merusak lingkungan sekitarnya. Dan itu akan berdampak buruk bagi usaha pariwisatanya itu sendiri,” pesannya pria pecinta penyu ini. (Swar/Thaya)

 

 

 

__Terbit pada
05/11/2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *