Resah Elpiji Langka, Warga Wonomulyo “Serbu” Pangkalan

Resah Elpiji Langka, Warga Wonomulyo “Serbu” Pangkalan

WONOMULYO,- Kelangkaan tabung elpiji ukuran 3 kilogram, yang terjadi sejak sepekan terakhir semakin meresahkan. Warga mulai melakukan berbagai macam cara, agar bisa mendapatkan tabung, yang semakin langka dipasaran.

Seperti yang terlihat pada salah satu pangkalan elpiji, di Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Selasa pagi (30/04/19).

Setelah mengantri sejak dini hari, puluhan warga rela berdesakan demi mendapatkan tabung elpiji, yang baru saja tiba di pangkalan menggunakan mobil truk.

Seolah tidak peduli dengan keberadaan petugas pangkalan yang berusaha menghimbau mereka untuk tertib mengantri, warga terus meringsek masuk ke gudang pangkalan, lantaran khawatir tidak mendapat tabung elpiji.

“ Mau bagaimana lagi, kalau tidak cepat belum tentu bisa dapat tabung, ini saja sejak kemarin kita sudah keliling belum dapat-dapat, mumpung ada tabung yang datang, bagaimana caranya kita harus dapat “ ujar  warga Kuningan, Martini.

Hal sama juga diungkapkan Supardi Doni, yang mengaku sudah sebulan terpaksa memasak menggunakan kayu, lantaran kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram, “ Ini sudah sebulan sudah dapat tabung, terpaksa pakai kayu daripada gak masak, alhamdulillah, setelah ikut berdesakan dengan lainnya, akhirnya dapat tabung walau cuman satu “ ujarnya sembari tersenyum.

Saat dikonfirmasi, pemilik pangkalan H Safira mengaku telah berupaya mengatur penjualan tabung gas miliknya, agar bisa merata pada semua warga, salah satunya membatasi pembelian 1 tabung untuk setiap warga, dengan mewajibkan menyetor selembar photocopy kartu keluarga “  Cara ini kita lakukan, untuk mengantisipasi keberadaan pembeli yang mulai berdatangan dari luar daerah, padahal stok elpiji yang kita miliki hanya mampu memenuhi kebutuhan warga sekitar saja “ ungkapnya.

“ Terkadang kita juga bingung,soalnya tidak jarang ada pembeli dari luar daerah, yang telah mengantri sejak malam hingga pagi, khususnya mereka yang berasal dari pegunungan, mau diberi tabung takut salah, tidak diberi kasihan juga “ sambung Safira.

Warga berharap, pemerintah melalui dinas terkait segera melakukan upaya untuk menekan kelangkaan elpiji yang rutin terjadi jelang bulan suci Ramadhan ini. Apalagi kelangkaan ini kembali dibarengi dengan lonjakan harga tabung elpiji di tingkat pecenger, yang mencapai 35 ribu rupiah.

Warga juga meminta aparat berwenang bisa memberikan tindakan, terhadap oknum tidak bertanggung jawab, yang diduga sengaja memanfaatkan moment kelangkaan elpiji jelang bulan suci Ramadhan ini, untuk meraup keuntungan besar. (Thaya)

__Terbit pada
30/04/2019
__Kategori
Peristiwa, Sosial

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *