Pria Tua Viral di Medsos Mendapat Perhatian Dari LKS-LU Mandar Indonesia
warga Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, mendapat perhatian dari volunterr LKS-LU Mandar Indonesia (27/04/20). Sumber Foto - Istimewa

Pria Tua Viral di Medsos Mendapat Perhatian Dari LKS-LU Mandar Indonesia

POLEWALI,- Malang nasib Jamaluddin (65 tahun), warga Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar. Sehari-hari, pria lanjut usia ini hidup dalam kondisi memprihatinkan dalam rumah yang nyaris ambruk.

Kondisi Jamaluddin viral, setelah video pendek menampilkan dirinya yang bertelanjang dada, duduk di atas kursi dalam rumahnya, sambil berteduh dari  guyuran hujan deras beredar luas di media sosial. Tampak air hujan menggenangi seluruh ruangan rumah Jamaluddin, lantaran hampir semua atapnya yang terbuat dari daun rumbia sudah bolong.

“ Siapa namata nek..?, tinggal sendiriki…?, tidak apa-apaji ini dikasih masuk di facebook..? “ tanya wanita yang merekam video viral itu.

Beredarnya video Jamaluddin dengan kondisi memprihatinkan, sontak mengundang beragam reaksi, tidak hanya dari warga, pemerintah setempat tetapi juga dari volunterr Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) Mandar Indonesia, yang langsung berkunjung untuk secara langsung melihat kondisi Jamaluddin, yang diketahui memiliki seorang anak dan telah berkeluarga.

“ Di usia senja ini akan sangat baik jika kakek bisa tinggal bersama dengan keluarga, agar segala kebutuhan kakek bisa dibantu oleh keluarga, apalagi ditengah wabah penyakit Covid 19 lanjut usia sangat rentan terjangkit sehingga butuh perhatian khusus dari pihak keluarga “ kata Ketua LKS LU Mandar Indonesia Fredy Akbar K kepada wartawan, Selasa (28/04/20).

“ Hari ini juga kami akan berdiskusi dengan Dinas Sosial dan mengkoordinasikan kondisi kakek dengan pihak BRSLU “Gau Mabaji” di Gowa untuk diusulkan mendapatkan Program Bantu Lanjut Usia 2020, semoga ada langkah dan solusi dari pengambil kebijakan “ sambung Frendy.

Menurut Frendy, pemerintah setempat mengaku telah mengusulkan agar rumah Jamaluddin mendapat bantuan bedah rumah, namun terkendala persoalan lahan, “ Dari awal tahun 2015, pemerintah setempat telah mengusulkan agar rumah Jamaluddin mendapat bantuan bedah rumah, bahkan perwakilan kementrian sosial sudah pernah berkunjung namun terbentur masalah administrasi, karena tanah rumah Jamaluddin diklaim milik orang lain dan masalahnya belum selesai “ ungkap Frendy mengutip pernyataan Lurah Lantora Hj Sitti Hapsa.

Karena kondisi tersebut, Jamaluddin diketahui enggan meninggalkan rumahnya kendati kondisinya sudah sangat memprihatinkan, “ Dia tidak mau tinggalkan rumahnya, dia takut, jangan sampai tanahnya diambil orang “ ujar Frendy.

Setelah melakukan negosiasi yang cukup lama bersama pemerintah setempat, Jamaluddin akhirnya bersedia sementara waktu dipindahkan ke rumah anaknya, “ Kita hadir di sini bersama pihak pemerintah kelurahan dan dinas sosial kabupaten dan Yayasan Mandar Indonesia dengan niat bahu membahu untuk mencari solusi buat kakek, jadi untuk sementara kakek harus tinggal bersama keluarga “ tandas Frendy.

Berdasarkan informasi dari sejumlah warga, gubuk reot milik Jamaluddin kerap dimanfaatkan sebagai tempat berpesta minuman keras jenis tuak, “ atas Informasi tersebut, pemerintah menegaskan akan memberikan bantuan kepada Jamaluddin, apalagi jika tidak lagi melakukan aktifitas menjual minuman keras “ tegas Frendy meyakinkan. (Rls/Thaya)

__Terbit pada
28/04/2020
__Kategori
Sosial