
Pilu, Pasutri Sakit Ditandu 7 Km Menuju Puskesmas Gegara Jalan Rusak di Mamasa
MAMASA,- Kisah memilukan akibat buruknya infrastruktur jalan kembali datang dari Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Pasangan suami istri bernama Yunus (67) dan Janaria (57) terpaksa ditandu warga sejauh 7 kilometer demi mendapat perawatan medis.
Bukan tanpa sebab. Akses jalan dari rumah pasutri lanjut usia (lansia) itu hingga saat ini masih dalam kondisi rusah parah, sehingga sulit dijangkau kendaraan biasa termasuk mobil ambulans.
“Ditandu sama masyarakat dari rumahnya ke titik sampai ambulans sekitar tujuh kilo. Kondisi jalan rusak parah sehingga sulit dijangkau kendaraan, hanya mobil tertentu, ambulans tidak bisa,” kata salah satu warga, Achmad Faizal kepada wartawan, Rabu (05/11/2025).
Yunus dan Janaria merupakan warga Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi. Proses menandu pasutri malang ini dimulai dari rumah anaknya di Desa Indo Banua, Kecamatan Mambi, Selasa (04/11) sekira pukul 16.00 WITA.
Keduanya ditandu menggunakan alat seadanya yaitu kain sarung yang diberi bambu. Puluhan warga bergotong royong memanggul tandu tersebut, kendati harus berjalan kaki melewati jalan terjal dan berliku.
Meski berat medan yang harus dilalui, semangat gotong royong warga setempat membuat proses menandu kedua pasien berjalan lebih cepat. Hanya dalam waktu satu setengah jam, warga berhasil mencapai tempat mobil ambulans yang digunakan membawa kedua pasien menuju Puskesmas Mambi.
“Ditandu sekira satu setengah jam. Kondisi pasien itu yang pak Yunus sudah kurang lebih empat tahun selalu pusing, tidak dapat melihat cahaya, sementara Janaria kurang lebih satu tahun menderita stroke, sehingga teman-teman berpikir untuk segera membawa keduanya ke rumah sakit,” ungkap Achmad.
Achmad mengungkapkan jika selama ini pasutri malang itu hanya mendapat perawatan seadanya. Pihak keluarga urung membawa keduanya ke rumah sakit karena ketiadaan biaya.
“Kendala utamanya itu persoalan biaya dan proses pendampingan di lapangan, sehingga teman-teman menggalang donasi untuk membawa keduanya ke rumah sakit agar mendapat pengobatan lebih lanjut,” jelasnya.
Menurut Achmad, perjuangan warga menandu orang sakit akibat buruknya akses jalan bukan hal baru di daerahnya. Dia berharap perhatian serius dari pemerintah, agar kondisi serupa tidak terus berulang di daerah yang terkenal dengan keindahan alamnya ini.
“Kondisi seperti itu (ditandu) sudah lumrah di pamoseang dan indo banua, orang sakit, ibu melahirkan, sudah sering terjadi. Semoga pemerintah memberikan perhatian serius untuk memperbaiki akses jalan di daerah ini,” pungkasnya.

Sementara Kapolsek Mambi Ipda Samson membenarkan jika ambulans tidak dapat menjangkau rumah kedua pasien sehingga harus ditandu warga.
“Berdasarkan situasi dan kondisi di lapangan, mobil ambulans tidak dapat menjangkau sampai di lokasi sehingga warga sekitar membawa pasien dengan cara ditandu sampai di titik yang dapat dijangkau mobil ambulance dengan jarak sekitar 7 kilometer,” tuturnya.
Diakui Samson, pihaknya ikut melakukan pendampingan mulai dari proses penjemputan hingga evakuasi kedua pasien menuju Puskesmas. Dia menyebut kedua pasien langsung dirujuk ke RSUD Hajja Andi Depu Polman untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
“Pendampingan dilakukan mulai dari proses penjemputan di lokasi hingga evakuasi pasien tiba di Puskesmas Mambi. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari pihak kesehatan puskesmas Mambi, selanjutnya pasien tersebut dirujuk menuju RSUD Polewali Mandar,” pungkasnya. (thaya)







