Picu Perkelahian ‘Perang-perangan’ Senjata Mainan di Campalagian Dibubarkan Polisi
Permainan peran-perangan senjata mainan berbahaya di Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Rabu sore (04/5/2022).

Picu Perkelahian ‘Perang-perangan’ Senjata Mainan di Campalagian Dibubarkan Polisi

CAMPALAGIAN,- Polisi bubarkan puluhan anak yang terlibat permainan perang-perangan di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Sebabnya, permianan ini meresahkan warga karena kerap berujung perkelahian.

Aksi berbahaya puluhan anak yang dibubarkan polisi, berlangsung di Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Rabu sore (04/5) sekira pukul 15:30 wita. Mereka langsung lari tunggang langgang, saat melihat kedatangan polisi.

“Saya selaku kapolsek datang langsung ke lokasi, untuk mengantisipasi permainan perang-perangan. Jangan sampai ada anak yang terluka, sehingga melapor kepada orang tuanya, ujung-ujungnya orang tuanya akan keberatan sehingga datang ke sini dan memicu keributan,”kata Kapolsek Campalagian, AKP  Frans Geradus kepada wartawan, Rabu (04/5/2022).

Perang-perangan menggunakan senjata mainan berbahaya, merupakan tradisi rutin yang dilakukan banyak anak di daerah ini untuk merayakan hari lebaran.

Puluhan anak dari dua kelompok berbeda, terlibat saling tembak dari jarak dekat menggunakan senjata mainan. Perang-perangan ini dilakukan tanpa menggunakan alat pengaman ataupun pelindung diri.

Berdasarkan pantauan, sejumlah anak sempat terlibat perkelahian lantaran saling ejek saat bermain perang-perangan.

“Sebagai antisipasi kejadian serupa terulang kembali, saya selaku kapolsek akan tetap standby dan melakukan pemantauan di tempat ini. Setidaknya mereka akan berpikir untuk melakukan tindakan serupa, jika melibat kami ada di sini,”beber Frans.

Apalagi menurut Frans, keributan yang dipicu saling ejek anak-anak yang terlibat permainan perang-perangan, kerap melibatkan orang dewasa.

“Jika saya di sini, atau anggota saya, mereka sudah berpikir untuk melakukan tindakan, karena efek keributannya lebih banyak, karena melibatkan orang dewasa,”pungkas Frans.

Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Frans juga mengimbau seluruh warga untuk aktif melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya, agar  tidak terlibat dalam permainan perang-perangan menggunakan senjata mainan berbahaya ini. (Thaya)

 

__Terbit pada
04/05/2022
__Kategori
Peristiwa