
Personil TNI Diterjunkan Singkirkan Material Longsor di Mamasa
MAMASA,- Puluhan personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari KODIM 1428/Mamasa, diterjunkan menyingkirkan material longsor, yang mengakibatkan ratusan warga pada tiga dusun di Desa Rippung, Kecamatan Messawa. Kabupaten Mamasa, terisolir sejak empat hari terakhir.
Berbekal alat seadanya, TNI bersama warga bergotong royong membersihkan material longsor yang terdiri dari tanah berlumpur bercampur batang pohon tumbang, agar dapat segera dilalui warga, Selasa (13/10/2020).
“ Dari TNI AD, khususnya kami yang ada di Kodim 1428/Mamasa, setelah kejadian ini kami telah bekerjasama dengan pemerintah daerah, kepolisian, kemudian kami juga mengerahkan personel kami dengan kemampuan yang ada, intinya untuk membuka akses, sehingga masyarakat tidak terisolasi lagi, minimal bisa berjalan kaki “, kata Dandim 1428/Mamasa Letkol Inf Stevi Palapa.
“ Yang mana setelah kejadian ini, dari Dusun Rattedonang awalnya ada kesulitan, dengan gotong royong yang kita lakukan, masyarakat bersama anggota kami dalam membuka akses, alhamdulillah sudah bisa (dilalui) walaupun hanya berjalan kaki “, sambung Stevi.
Proses pembersihan yang telah berlangsung sejak dua hari terakhir, berjalan lambat lantaran banyaknya titik longsor yang tersebar di sepanjang jalan, dengan ketinggian bervariasi.
Untuk itu, pihak TNI mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, agar mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor, “ Kami sudah koordinasikan dengan pemerintah daerah, untuk mengerahkan alat berat, sehingga nantinya akses jalan ini bisa difungsikan lagi. Memang sekarang, untuk mengakses kesini hanya dengan berjalan kaki, untuk roda dua dan roda empat masih ada kendala “, pungkas Stevi.
Bencana tanah longsor terjadi Kamis lalu (08/10), usai guyuran hujan deras yang melanda daerah ini. Selain itu, banjir bandang juga mengakibatkan puluhan hektar areal persawahan warga yang siap panen, hancur tertimbun material lumpur bercampur pasir.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian materil ditaksir capai ratusan juta rupiah. (Thaya)