
Pemdes Katumbangan Polman Luncurkan Program Rumah Randa
POLEWALI MANDAR,- Pemerintah Desa (Pemdes) Katumbangan di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, meluncurkan program inovatif bernama Rumah Randa. Peluncuran program ini dikemas dalam kegiatan bertajuk ‘Pasar Lansia Katumbangan 2025’ yang secara khusus menampilkan karya para lansia.
“Rumah Randa adalah bentuk cinta desa untuk lansianya. Ini bukan hanya ruang aktivitas, tetapi ekosistem yang mendorong lansia tetap sehat, aktif, produktif, dan bahagia,” kata Kepala Desa Katumbangan Hj Nuranda Tato dalam keterangannya, Kamis (29/05/2025).
Peluncuran program Rumah Randa berlangsung di Kantor Desa Katumbangan, Selasa (27/05). Bupati Polman H Samsul didampingi Wakil Bupati Polman Andi Nursami Masdar hadir langsung meresmikan program tersebut.
Program Rumah Randa dirancang Kepala Desa Katumbangan dengan dukungan penuh dari Yayasan Mandar Indonesia serta Mahasiswa Praktik Lapangan Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik (Komkelger) Institut Hasan Sulur.
Rumah Randa merupakan singkatan dari Ruang Mandiri dan Bahagia Bersama Ibu Nuranda Untuk Lansia Desa Katumbangan.
Sejumlah kegiatan lain juga digelar saat peluncuran program Rumah Randa. Seperti layanan kesehatan, konseling psikososial, serta edukasi literasi.
Peluncuran program Rumah Randa menjadi momen untuk penandatanganan komitmen bersama Desa Ramah Lansia oleh para pemangku kepentingan.
Dengan meluncurkan program Rumah Randa, Desa Katumbangan mencatat sejarah sebagai pionir desa ramah lansia di Polewali Mandar. Desa yang mengangkat nilai gotong royong, budaya lokal, dan kepemimpinan kolaboratif sebagai fondasi utamanya
“Program ini diharap bisa menjadi tonggak awal desa ramah lansia di Sulawesi Barat,” ujar Nuranda.
Sementara Ketua Yayasan Mandar Indonesia Fredy Akbar K menuturkan, sinergi antara pemerintah desa, mahasiswa, dan komunitas menjadi kekuatan utama inovasi ini.
Pada kesempatan sama, koordinator mahasiswa Komkelger, Syamsia menyampaikan bahwa keterlibatan mahasiswa bukan hanya praktik akademik, tetapi juga komitmen sosial untuk mendampingi desa dalam mengatasi isu-isu kesehatan berbasis komunitas.
“Kami belajar dari para lansia, dan kami hadir bukan untuk menggurui, tapi berjalan bersama,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, Kepala Bidang Resos Dinsos Provinsi Sulawesi Barat, sejumlah Kepala OPD lingkup Pemkab Polman, Rektor Institut Hasan Sulur, Ketua TP PKK Kabupaten Polman dan tamu undangan lain. (rls/thaya)