
Pahlawan….!!!!
Oleh M Danial
“Bangsa yang besar, adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya” Sebuah kalimat yang sering terdengar. Terutama setiap menjelang tanggal 10 November, tanggal yang ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Kalimat itu, untuk mengingatkan kita bangsa Indonesia agar tidak melupakan jasa dan pengorbanan para pahlawan. Yang telah mendedikasikan diri untuk kemerdekaan.
Hari Pahlawan bukan sekedar untuk diperingati. Sebagai agenda tahunan pemerintah yang bersifat formalitas, namun tanpa makna. Yang setelahnya berlalu tanpa makna. Melainkan sebagai momentum untuk membangun kesadaran kolektif sebagai bangsa Indonesia. Agar meneladani kepahlawanan, memupuk semangat patriotisme dan merawat nasionalisme untuk menjadi warisan kepada generasi berikutnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada para pejuang yang berjasa kepada Negara Republik Indinesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Data Kementerian Sosial RI, hingga November 2020 tercatat 191 tokoh yang telah dianugerahi gelar pahlawan nasional.
Melihat maknanya secara etimologis, kata pahlawan yang berasal dari bahasa Sansekerta: pahala-wan. Bermakna hasil atau buah. Pahlawan berarti seseorang yang telah berbuat memberi pahala, buah, atau hasil yang bermanfaat untuk kepentingan orang banyak. Pahlawan dalam pengertian luas, adalah orang yang telah berbuat dan memberi kontribusi yang bermanfaat bagi orang banyak, dalam bentuk fisik maupun pemikiran.
Melihat sosok pahlawan pada zaman dahulu, tentu berbeda dengan sekarang. Zaman dahulu, pahlawan pahlawan identik dengan mengangkat senjata melawan penjajah. Untuk merebut dan memoertahankan kemerdekaan. Sekarang, seseorang yang punya kemampuan berbuat, mendorong peningkatan kualitas diri dan orang banyak menjadi lebih baik. Mereka merupakan pejuang yang tidak berlebihan untuk disebut pahlawan. Perbuatan atau tindakan untuk kebaikan orang banyak, yang sarat nilai kebenaran, keadilan dan kemanfaatan, merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa para pahlawan pendahulu.
Secara sederhana, ada beberapa perbedaan pahlawan pada zaman dahulu dengan sekarang. Dahulu, berjuang mengandalkan kekuatan fisik, bergerilya masuk-keluar hutan, menenteng senjata sambil menahan lapar. Dahulu, perjuangan melalui perang terbuka menggunakan senjata, bahkan dengan bambu runcing. Sekarang, dengan cara menggunakan pikiran, gagasan, dan ide-ide kreatif, membebaskan diri dan pikiran dari belenggu penjajahan terselubung. Membangun kesadaran diri sebagai bangsa atau individu yang memiliki hak untuk kehidupan yang lebih baik.
Dahulu, musuh para pejuang terlihat jelas dan mudah dikenali. Sekarang, tidak musah mengetahui apalagi mengenali musuh karena terselubung. Bahkan di sekitar kita, setiap waktu bersama kita. Berseliweran di antara kita. Namun tidak kita sadari. Yaitu, informasi yang tidak jelas, yang bisa menyesatkan. Tanpa disadari bisa menjadi belenggu yang melemahkan kita. Karena itulah, perjuangan dan perlawanan zaman sekarang harus dilakukan dengan sumber daya manusia berkualitas. Untuk melawan penjajahan yang terlihat tapi tidak dikenal. Yang tidak disadari dan dianggap sebagai teman. Tanpa disadari, ternyata adalah musuh yang berbahaya.
Dahulu, senjata penjajah sasarannya fisik. Mematikan, setidaknya melukai yang menyebabkan para pejuang yang menjadi korban tidak berdaya. Sekarang, obyek serangan adalah pikiran untuk dilumpuhkan. Perlawanan yang harus dilakukan, adalah serangan yang memengaruhi sikap, mematikan pikiran, dan merusak mental. Secara fisik tidak terluka, tapi menyebabkan pikiran lemah. Secara fisik tidak terlihat luka, namun menyebabkan ketidakberdayaan dari berbagai aspek. Lalu pasrah menjadi antek penjajahan nonfisik.
Kondisi sekarang, membutuhkan pejuang untuk menjadi pahlawan untuk menghadapi kekinian. Untuk menghadapi tantangan dan menjawab problem yang tidak disadari terus menyerang sebagai bentuk “penjajahan”. Di era teknologi informasi yang padat sistem digital sekarang, penjajahan yang dihadapi adalah serangan terhadap mental dan kepribadian serta ideologi, butuh pejuang dan pahlawan di semua aspek yang mampu dan siap menghadapi aneka bentuk serangan nonfisik.
Selamat Hari Pahlawan 2021 (*)







