
Meningkat Kasus HIV di Polman, 137 Warga Tertular hingga November 2025
POLEWALI MANDAR,- Sebanyak 137 warga di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), positif tertular HIV (Human Immunodeficiency Virus). Selain itu, 5 orang penderita HIV dinyatakan meninggal dunia.
Hal itu disampaikan penanggung jawab program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Dinkes Polman, Nur Enny Gani usai memperingati hari Aids Sedunia di Aula Institut Hasan Sulur (IHS), Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Senin (01/12).
“Bertambah sekarang kasus. Jumlah kasus (HIV) di Kabupaten Polman yang kami tangani per November 2025 sebanyak 137 orang, ” kata Enny kepada wartawan, Senin (01/12/2025).
Diakui Enny, peningkatan kasus disebabkan beberapa faktor. Selain seks bebas juga kurangnya kesadaran populasi kunci atau kelompok yang memiliki risiko tertular HIV untuk memeriksakan diri.
“Semakin hari semakin meningkat (kasus HIV) karena disebabkan seks bebas. Banyak populasi kunci yang tidak mau memeriksakan diri makanya teman-teman berusaha menghubungi sendiri, turun screaning,” ujarnya.
Enny memperkirakan jumlah kasus aktiv tersebut masih akan bertambah hingga akhir Desember 2025. Dia mengaku telah melakukan screaning terhadap 7163 orang beresiko terinveksi HIV hingga akhir Oktober 2025.
“Bisa jadi kasus akan bertambah karena masih ada periode Desember, itu baru sampai November saja. Jumlah orang yang berisiko terinveksi yang sudah discreaning atau diperiksa sebanyak 7163 orang per Oktober,” terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, penularan HIV di daerah ini mencakup pada semua populasi kunci. Mulai dari pria yang melakukan kontak seksual sesama jenis (LSL), pengguna narkoba suntik (penasum) hingga pelajar.
“Penyebaran dari kalangan populasi kunci, seperti LSL, waria, PSK, penasum juga ada. Populasi umum seperti ibu hamil, pelajar juga ada,” beber Enny.
Selain itu, Enny juga menyebut sebanyak 5 orang penderita HIV meninggal dunia pada tahun ini.
“Angka kematian untuk tahun ini ada, kalau tidak salah ada lima,” ucapnya.
Untuk mencegah penularan HIV, sosialisasi dan edukasi yang menyasar semua golongan termasuk kalangan remaja terus dilakukan. Kurangnya pengetahuan tentang penularan dan perilaku seksual berisiko menjadi salah satu penyebab meningkatkan kasus HIV.
“Kami bersama tim terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi khususnya kepada adik-adik remaja dengan harapan dapat mencegah penularan HIV,” pungkas Enny. (thaya)







