
Mediasi aksi Boikot SPBU, Sopir tuntut penambahan pasokan BBM
Wonomulyo,- Pasca aksi boikot yang dilakukan ratusan sopir angkutan umum di SPBU Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, pada senin pagi(29/10), aparat Kepolisian dari Mapolsek Wonomulyo, langsung melakukan pertemuan dengan pengelola SPBU Wonomulyo, dihadiri perwakilan para sopir serta pihak terkait lainnya. Pertemuan ini berlangsung di Kantor pengelola SPBU Wonomulyo, pada senin siang.
Di hadapan polisi dan pengelola SPBU, para sopir mengajukan sejumlah tuntutan, terkait aksi boikot yang mereka lakukan hingga membuat proses pelayanan pengisian bbm di SPBU ini menjadi terhenti.
Ruslan Rasyid salah seorang sopir angkutan yang turut hadir dalam upaya mediasi ini mengaku heran, setiap pagi stok bbm jenis premium di SPBU ini selalu habis, kalaupun ada hanya bertahan sesaat saja “ jadi kita ini heran , kenapa setiap hari selalu saja BBM jenis premium saja yang habis, lainnya tidak, dikemanakan BBM itu, padalal pasokan bbm selalu ada yang masuk setiap malam “ ungkap Ruslan Rasyid.
Dijelaskan, bahwa sebelum kebijakan menerima pembelian BBM yang menggunakan jerigen diberlakukan, pasokan bbm di SPBU ini selalu cukup, warga tidak perlu harus mengantre dalam waktu yang lama “ jadi wajar saja kami curiga, dulu saat pembelian menggunakan jerigen dibatasi, kita tidak pernah kesulitan seperti ini, tapi setelah pembelian menggunakan jerigen bebas masuk di spbu, sepertinya kita makin sulit untuk mendapatkan premium “ lanjut Ruslan Rasyid menambahkan.
Menyikapi tudingan para sopir terkait petugas SPBU yang lebih mementingkan pembelian bbm bagi pengguna jerigen karena memberikan harga khusus, hal ini dibantah Arham, selaku manajer SPBU Wonomulyo.
Menurut Arham, pihaknya selama ini telah berusaha bersikap adil dalam hal pelayanan kepada konsumen “ jadi tidak benar kalau petugas di SPBU ini lebih mementingkan pembeli yang menggunakan jerigen, justru selama ini kami berusaha bagaimana pembeli pengguna jerigen yang mengantongi surat rekomendasi dari desa dan kecamatan tersebut, kita kurangi jatahnya “ ucap Arham menjelaskan.
Arham juga mengaku, bahwa selaku pengelola SPBU, selama ini pihaknya telah berupaya mengajukan permintaan penambahan pasokan BBM jenis premium ke Depot Pertamina Pare-Pare, Sulawesi Selatan agar masalah seperti ini tidak perlu terjadi “ sebenarnya kita sudah berulang kali menyurat ke pertamina, bagaimana jatah BBM jenis premium yang biasanya hanya 16KL bisa lebih ditingkatkan, tapi nyatanya yang ada pasokan yang kami terima justru dikurangi menjadi 8Kl saja “ .
Mediasi yang berlangsung kurang lebih satu jam ini, menghasilkan kesepakatan, salah satunya upaya yang akan dilakukan pengelola SPBU, mendesak Depot Pertamina Pare-Pare, menambah pasokan BBM jenis premium ke daerah ini.
Setelah mendapat penjelasan dari pengelola SPBU, aksi boikot yang dilakukan ratusan sapir angkutan ini akhirnya dibubarkan. Proses pengisian bahan bakar jenis lain untuk kendaraan warga juga berjalan normal kembali, di bawah penjagaan ketat aparat kepolisian dari Mapolsek Wonomulyo. (Thaya)