Marak Perkelahian Akibat Senjata Mainan , Kapolsek Campalagian Ancam Beri Sanksi
CAMPALAGIAN,- Maraknya aksi perkelahian yang dipicu perang senjata mainan berbahaya di Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, menuai keprihatinan banyak pihak.
Untuk mengantisipasi berulangnya peristiwa perkelahian yang turut melibatkan orang dewasa tersebut, Senin siang (10/06/19), Kapolsek Campalagian, IPTU Mustakim langsung memimpin anggotanya berpatroli di Lapangan Garuda desa Lapeo, yang kerap dijadikan lokasi pertemuan ratusan anak-anak dari sejumlah desa di daerah ini, untuk menggelar perang senjatan mainan berbahaya.
“ Hari ini saya dan anggota sudah melakukan patroli (senin kemarin) untuk memastikan tidak ada lagi aktifitas perang senjata mainan berbahaya tersebut, sejumlah aparat desa juga telah kami himbau agar mengumumkan kepada warganya, mengawasi anak-anaknya yang hendak bermain senjata mainan, kalau masih ada yang kami dapati melakukan kegiatan ini apalagi sampai berujung keributan, maka akan kami beri sanksi termasuk melucuti senjata mainan tersebut “ tegas Mustakim, ketika dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Senin malam.
Selain berpatroli, Polisi juga mendatangi sejumlah penjual senjata mainan berbahaya di Kompleks Pasar Campalagian dan mengimbau agar tidak lagi menjual senjata mainan berbahaya bagi anak-anak, “ Apabila setelah hari ini kami temukan aktifitas tersebut maka akan disita di diamankan di Mapolsek Campalagian “ ujar matan Kanit Reskrim Polsek Wonomulyo tersebut.
Sebelumnya, Camat Campalagian Muhammad Ilyas yang dikonfirmasi usai mengikuti Apel Pelayanan Publik hari pertama kerja pada libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah tahun 2019, yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Polewali Mandar, mengaku akan mengkoordinasikan masalah ini dengan pihak kepolisian agar tidak terulang kembali diwaktu yang akan datang.
“ Baru saya tau kalau ada kejadian seperti itu, tapi Insya Allah akan dikoordinasikan dengan pihak kepolisian, agar ke depan tidak ada lagi yang seperti itu, kemarin pengawasan hanya difokuskan pada penjualan miras dan petasan yang dianggap meresahkan, seandainya dari awal kami ada laporan terkait permainan senjata mainan yang dianggap berbahaya, tentu sedini mungkin sudah kami antisipasi “ ungkap Ilsyas.
Perang senjata mainan berbahaya seolah sudah menjadi tradisi anak-anak di daerah ini, yang rutin dilakukan setiap hari raya idul fitri dan musim liburan. Disayangkan, permainan yang digelar dengan alasan wujud kebahagiaan menyambut hari raya ini, acapkali harus ternoda dengan peristiwa perkelahian yang berbuntut panjang, lantaran kurangnya pengawasan dari semua pihak. (Thaya)







