
Layanan Katerisasi Jantung RSUD Andi Depu Polman Siap Difungsikan, SDK-JSM Dorong Peningkatan Pelayanan
POLEWALI MANDAR,- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajja Andi Depu Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) kini mempersiapkan layanan katerisasi jantung, dan cuci darah. Saat ini sudah ada 35 pasien masuk daftar tunggu untuk menggunakan layanan pemeriksaan jantung tersebut.
Hal itu diungkapkan Direktur RSUD Hajja Andi Depu Polman, dr Anita saat menerima kunjungan kerja Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga, serta Bupati Polewali Mandar Samsul Mahmud, Selasa (18/03).
“Kami sudah siap untuk layanan katerisasi jantung,” kata dr.Anita kepada wartawan, Selasa (18/03/2025).
Anita mengungkapkan, sejumlah sarana fasilitas alat kesehatan dan tenaga medis ahli jantung telah siap. Namun belum dioperasikan lantaran masih menunggu kerja sama pembiayaan pasien dari BPJS.
“Namun masih menunggu pihak BPJS mengenai biaya, layanan cuci dara juga sudah siap, bulan depan kita launching,” ungkapnya.
Menurut Anita, katerisasi jantung dan cuci dara di RSUD Hajja Andi Depu Polman adalah yang pertama ada di rumah sakit Sulbar.
Dia mengatakan, layanan katerisasi jantung ini meliputi pemeriksaan gangguan penyumbatan pembuluh darah jantung, juga dapat pemasangan cincin jantung.
“Untuk sarana dan prasarana hingga tenaga medis ahli itu sudah lengkap, layanan cuci dari juga masih menunggu izin dari Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, pelayanan cuci darah tersebut sangat penting. Agar warga Sulbar tidak lagi harus di rujuk ke rumah sakit di Makassar untuk layanan cuci darah.
“Selain itu kita juga saat ini mempersiapkan rumah sakit ini jadi tempat pendidikan, kita minta kepada gubernur agar difasilitasi sarana pendidikan,” tuturnya.
SDK-JSM Dorong Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Sementara Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka menyampaikan, kunjungannya tersebut untuk melihat segala fasilitas di RSUD Hajja Andi Depu sebagai rumah sakit rujukan.
“Kita kunjungan ke RSUD Andi Depu karena memang salah satu rumah sakit di Sulbar yang sudah berada Kelas B, dimana kalau sudah Kelas B berarti menjadi RSUD rujukan,” ujar Suhardi Duka atau SDK.
Dia mengungkapkan, dalam peningkatan pelayanan butuh disiapkan fasilitas, kemudian keahliannya dan kemudian layanannya
“Karena kalau tiga itu mampu kita sinergikan yakin RSUD ini bukan hanya menerima rujuk an di Sulbar, tapi bisa sampai dari Sulsel maupun tempat lainnya,” tuturnya.
Apalagi, di RSUD Andi Depu Polman juga ada dokter spesialis hebat. Hal tersebut diakui sebagai keinginan bersama.
“Masa kita harus ke Luar negeri kalau sudah ada di disini fasilitasnya. Kemudian saya juga harap RSUD bisa menjadi tempat belajar bagi RSUD lainnya. Kita pasti mendukung apa menjadi harapan RSUD Andi Depu,” katanya.
Terlebih, lanjut SDK, RSUD Hajja Andi Depu Polman sudah berstatus BLUD yang dikelola sendiri keuangannya tanpa tergantung kepada APBD.
“Kita harap RSUD Andi Depu ini sudah punya cadangan keuangan besar. Apalagi PORnya (Problem Oriented Record) 69 persen tinggi artinya rumah sakit rujukan disenangi,” pungkasnya.(rls)