Keras, Spanduk Sindiran Buat Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Wonomulyo
Sejumlah anak memperhatikan, spanduk bertuliskan sindiran keras buat warga yang suka buang sampah sembarangan, di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (02/10/2020).

Keras, Spanduk Sindiran Buat Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Wonomulyo

WONOMULYO,- Diduga kesal dengan perilaku warga yang masih suka membuang sampah pada sembarang tempat, sebuah spanduk bertuliskan sindiran keras terpasang di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.

Betapa tidak, dalam spanduk berukuran satu kali dua meter yang sejak sepekan menyita perhatian warga, berisi permintaan, agar tuhan mencabut nyawa warga yang buang sampah sembarangan.

“ Ya Allah Cabutlah Nyawa Orang Yang Buang Sampah di Sini “ tulis kalimat dalam spanduk, “ Ucapan adalah doa “, kalimat lainnya dengan tulisan yang lebih kecil. Di dekat spanduk juga terdapat selembar kardus bertuliskan “ Hanya Setan Yang Buang Sampah Disini “

Salah seorang warga, Risal mengungkapkan, spanduk tersebut merupakan bukti nyata kejenuhan warga di daerah ini, menghadapi persoalan sampah yang belum bisa teratasi, “ Tindakan warga seperti ini menjadi contoh dan bukti nyata, bahwasanya masyarakat sudah jenuh dan muak dengan persoalan sampah di sekitaran pasar Wonomulyo dan daerah Sidodadi “, katanya kepada wartawan, Jumat (02/10/2020).

Menurut salah satu tokoh pemuda itu, sampah di Kecamatan Wonomulyo bisa diatasi jika dilakukan pengelolaan yang lebih baik, “ Apabila ada pengelolaan yang jelas menyangkut dana kebersihan, retribusi, dan bagaimana menopang operasional angkutan terlebih pekerja, kalau semua itu sudah tertangani secara profesional, pasti ada perubahan persoalan sampah di Wonomulyo ini “, ungkap Risal.

Spanduk berisi sindiran keras buat warga yang suka buang sampah sembarangan, tampak terpasang di sisi jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (02/10/2020).

Selain itu, Risal juga menyebut berlarutnya persoalan penanganan sampah di Kecamatan Wonomulyo, karena kurangnya armada dan tenaga pembersih, “ Sangat dibutuhkan penambahan armada sampah di Kecamatan Wonomulyo, terlebih lagi kurangnya tenaga pembersih itu menjadi suatu permasalahan, kalau armada ditambahkan, tenaga kerja pembersih ditambah, angkutan, segala sesuatu yang menunjang aktifitas pembersihan sampah dan pengangkutannya, insya allah akan ada perubahan “, tegasnya meyakinkan.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Camat Wonomulyo Samiaji menyebut, keberadaan spanduk bertulis sindiran keras tersebut, merupakan wujud kekesalan warga, lantaran lokasi itu kerap dijadikan tempat pembuangan sampah, “ Itu yang terjadi, karena warga yang menulis merasa kecewa, karena yang ditempati buang sampah di dekat SMA, dan kami pernah kesana melakukan kerja bakti mengangkut sampah, sudah disampaikan agar tidak lagi buang sampah di tempat itu, tapi kenyataannya tidak, masih saja ada yang buang sampah di situ “, beber Samiaji saat dijumpai di kantornya.

Samiaji juga membenarkan, lambannya penanganan sampah di Kecamatan Wonomulyo, karena keterbatasan sarana dan prasarana, “Kami juga terkendala sarana prasarana, khususnya armada pengangkut sampah. Apalagi salah satu mobil sampah di wonomulyo masih manual, jadi lama. Kita berharap pemda menambah mobil sampah di Wonomulyo “, imbuhnya.

Namun demikian, lanjut kata Samiaji, sebahagian sampah yang berserakan di kecamatan Wonomulyo, merupakan kiriman dari luar, “ Ini jadi masalah, karena kesadaran masyarakat (buang sampah pada tempatnya) kurang, perlu juga diketahui, di Wonomulyo adalah sampah kiriman dari luar “, pungkasnya.

Berdasarkan pantauan, di lokasi tempat spanduk berisi sindiran keras memang tidak lagi dijadikan tempat pembuangan sampah, namun sekitar lima puluh meter dari tempat itu, terlihat tempat pembuangan sampah baru yang berada di sisi jalan. (Thaya)

__Terbit pada
02/10/2020
__Kategori
Sosial