Jembatan Ambruk, Warga di Binuang Bertaruh Nyawa Meniti Sisa Jembatan

Jembatan Ambruk, Warga di Binuang Bertaruh Nyawa Meniti Sisa Jembatan

BINUANG,- Peristiwa ambruknya jembatan penghubung desa ini, terjadi di Desa Batetanga, Kec.Binuang, Kab.Polman, Sulbar, pada Rabu malam (02/01/19).

Jembatan sepanjang 34 meter dengan lebar 2 meter yang dibangun pada tahun 2010 ini, ambruk akibat tingginya curah hujan yang melanda daerah ini sejak sepekan terakhir.

Warga mengaku bingung, lantaran jembatan ini merupakan akses utama menuju sejumlah dusun, termasuk untuk ke kebun “ sekarang masalahnya, lantaran akses jalan satu-satunya untuk ke sebalah adalah dengan cara menyebrangi sungai, sementara tidak jarang air sungai meluap sehingga membahayakan warga saat sedang melintas “ ujar salah seorang warga, Kamil , kepada wartawan, Jumat (04/01/19).

Berdasarkan pantauan wartawan, pemicu ambruknya jembatan ini juga akibat, tanah yang berada di bawah tiang utama penopang jembatan, habis digerus aliran sungai berarus deras. Kondisi ini membuat tiang utama jembatan, jatuh ke dalam sungai.

Warga Dusun Penanian, Desa Batetanga, Kec.Binuang, Kab.Polman memperhatikan kondisi jalan yang rusak akibat diterjang banjir.

Warga yang ingin melanjutkan perjalanan, terpaksa mengambil resiko meniti di atas sisa rangka jembatan. Jika tidak berhati-hati, hal tersebut dapat membuat warga terjatuh ke dalam sungai, apalagi sisa kayu maupun tali jembatan yang menjadi pijakan kaki warga, lapuk dan licin.

Kondisi tiang utama jembatan yang jatuh ke dalam sungai, akibat tanah di bawahnya habis digerus banjir.

Basri Purong, Kepala Dusun Penaniang yang ditemui di lokasi jembatan ambruk mengaku prihatin, apalagi sebelumnya, kondisi jembatan yang sudah lama terancam terputus akibat sisi sungai yang terus digerus banjir, telah diketahui pemerintah setempat dan dinas terkait “ bahkan pemerintah dan dinas terkait telah pernah berkunjung untuk melihat langsung kondisi di lapangan, namun nyatanya hingga tidak pernah dilakukan upaya untuk mengantisipasi terjadinya hal ini, hingga akhirnya seperti sekarang jembatan ambruk, dan tidak ada lagi akses penghubung lain untuk menyebrangi sungai, selain masuk ke dalam sungai “ ungkapnya dengan sedikit kesal.

Warga berharap, pemerintah segera mengambil langkah untuk membangun jembatan darurat, agar warga dapat kembali beraktifitas normal seperti sedia kala, apalagi jembatan ini, merupakan akses utama, untuk memobilisasi hasil bumi warga dari kebun menuju pasar. (Thaya)

__Terbit pada
04/01/2019
__Kategori
Peristiwa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *