POLEWALI,- Ekspedisi yang berlangsung pada akhir maret lalu digelar Komunitas sepeda Golink Community Polman yang bermarkas di Dara Kelurahan Darma Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar.

Petualangan enam anggota komunitas sepeda Golink, beranggotakan M Ilyas, Reski, Rian, Fahrul, Alwi dan Jalil, diawali dengan menggayung sepeda dari perbatasan Polman dengan Mamasa di Pasapa menuju Sumarorong, Jumat (29/03/19).

Komunitas Golink Polman ini tiba di Sumarorong sebelum salat Jumat. Karena kendala sepeda salah satu anggota komunitas ini mengalami kerusakan, mereka baru meninggalkan Sumarorong menuju Kota Mamasa Jumat siang setelah mengganti sepeda.

Jumat sore, komunitas ini sudah tiga di Kota Mamasa. Mereka beristirahat sebentar di Taman Kota Mamasa sambil mengabadikan beberapa spot tempat wisata dan perkantoran Pemkab Mamasa. Usai beristerahat sejam, komunitas ini melanjutkan perjalanan ke Desa Lambanan Kecamatan Mamasa sekira 15 kilometer dari Kota Mamasa jalur poros ke Tabang.

“Karena sudah malam kami mengingap di salah satu rumah warga  di Lambanan Kecamatan Mamasa. Esok paginya kami melanjutkan perjalanan menuju Makale Kabupaten Tator melewati Kecamatan Tabang Mamasa,” terang Ilyas Ketua Komunitas Golink Polman ini.

Dalam perjalanan dari Mamasa ke Tator ini cukup menguras tenaga dan memacu adrenalin. Karena jarak yang ditempun mencapai seratus kilometer dengan menempuh medan jalan pengerasan baik penurunan maupun pendakian.

“Rute paling berat kami rasakan jalur antara Mamasa ke Makale melewati Tabang dan Bittuang. Kami star sekira pukul 07.30 Wita di Lambanan Mamasa kemudian tiba di ibukota Kecamatan Tabang sekira pukul 12.00 Wita. Setelah beristirahat sejenak kemudian lanyut mengayuh sepeda hingga perbatasan Mamasa-Tator sore hari. Kami baru tiba di Kota Makale sekira pukul 22.00 Wita,” tambah Reski salah seorang anggota ekspedisi Komunitas Golink ini.

Walaupun medannya berat, komunitas ini tetap bersemangat karena sepanjang perjalanan sambutan warga cukup antusias. Apalagi setiap berpapasan dengan warga di jalan memberikan semangat. “Ini yang membuat kami terus bersemangat mengayuh sepeda menuntaskan ekspedisi sepeda ini. Perjalanan ini cukup melelahkan tetapi menyenangkan, kalau ditanya berat sih berat karena medannya cukup menantang selain pendakian juga penurunan yang panjang butuh konsentrasi,” tutur Fahrul anggota komunitas Golink lainnya.

Setelah menginap di Kota Makale, ekspedisi sepeda ini berlanjut ke Kabupaten Enrekang. Dalam perjalanan ini, anggota Golink ini mengaku sangat menikmati perjalanan karena bisa melewati perkebunan sayur dan bawang serta pesona Gunung Nona. Bukan hanya itu juga sempat menikmati masakan khas Enrekang Nasu Camba.

“Kami beberapa kali beristirahat saat jalur Enrekang hingga Benteng Kabupaten Pinrang. Karena beberapa komunitas sepeda menyabutnya,” tambah Alwi.

Hingga akhirnya Minggu malam (31/03/19) sekira pukul 22.00 Wita mereka sudah tiba di perbatasan Pinrang Polman di Jembatan Paku. Enam anggota komunitas ini disambut oleh anggota Golink lainnya diperbatasan dan diantar memakai mobil patroli Dishub Polman hingga finis di Sekretariat Golink di Dara Kelurahan Darma sekira pukul 22.30 wita.

“Kami cukup puas dengan rute ekspedisi kali ini. Tujuannya ekspedisi ini selain mengajak masyarakat berolahraga sepeda juga untuk memperkenalkan komunitas kami ke daerah lain. Insya Allah setelah lebaran nanti kami berencana melakukan tour sepeda lagi ke Malino Gowa,” tandas Ilyas.

Ekspedisi bersepeda yang digelar komunitas Golink ini, terinspirasi dari keberhasilan senior mereka, melakukan kegiatan serupa pada tahun 1990-an, dengan menggunakan sepeda yang saat itu trend dikenal dengan nama “mustang”. Ekspedisi menempuh jarak sejauh 376 kilometer ini , melewati sedikitnya lima kabupaten di Sulbar dan Sulsel, diantaranya Kabupaten Mamasa, Kabupaten Tanah Toraja, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Polewali Mandar. (Rls/Thaya)