
Derita Akibat Jalan Rusak di Lenggo Polman, Warga Sakit Ditandu 13 Km ke Puskesmas
BURUKNYA akses jalan semakin menyulitkan warga di Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Selain berdampak pada persoalan sosial hingga roda perekonomian, masalah infrastruktur jalan yang tak kunjung terselesaikan itu juga membuat warga sulit mendapat layanan kesehatan.
Tidak jarang warga yang jatuh sakit dan harus segera mendapat pertolongan medis terpaksa ditandu warga sejauh 13 kilometer (km) menuju Puskesmas terdekat.
Sebabnya, akses jalan menuju Desa Lenggo belum dapat dilalui kendaraan roda empat. Bahkan jalan yang ada saat ini belum cukup layak untuk dilalui kendaraan roda dua apalagi saat musim penghujan.
Potret memilukan itu kembali terlihat dan terekam video yang viral di media sosial pada Kamis (06/03) kemarin. Seorang warga setempat bernama Eccu (56) harus ditandu warga menuju Puskesmas Bulo, lantaran tetiba merasakan sakit perut tak tertahankan selepas makan sahur.
“Dia (Eccu) sakit perut selepas sahur. Ditandu sejauh 13 kilometer,” ujar salah satu warga, Kasman kepada wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (07/03/2025).
Eccu ditandu mulai dari kampung halamannya di Desa Lenggo menuju Puskesmas Bulo di Kecamatan Bulo, dengan waktu tempuh sekira 4 jam.
Tidak peduli meski dalam suasana ramadan dan berpuasa, warga berupaya secepat mungkin membawa Eccu ke Puskesmas agar segera mendapat pertolongan medis.
Mereka bergantian membawa Eccu yang ditandu menggunakan kain sarung dan bambu, melewati jalan terjal dan berliku hingga melintasi sejumlah anak sungai.
“Sekitar jam 8 pagi kami mulai menandu sampai jam 12. Beberapa kali kami berhenti untuk beristirahat karena puasa,” ungkap Kasman.
Lebih lanjut Kasman mengatakan, aksi warga menandu orang sakit gegara buruknya infrastruktur jalan menuju desa Lenggo bukanlah kali pertama. Bahkan sejak memasuki bulan suci Ramadan 1446 Hijriah sudah ada 2 warga yang terpaksa ditandu menuju puskesmas untuk mendapat pertolongan medis.
“Sejak Ramadan ini, sudah 2 orang sakit yang kami tandu. Kondisi jalan membuat kami sangat tersiksa apalagi kami berpuasa,” ujarnya.
Diakui Kasman, sudah puluhan tahun warga setempat hidup dalam penderitaan akibat buruknya akses jalan menuju Desa Lenggo. Saat musim penghujan tiba, kondisi jalan semakin rusak parah membuat warga kerap harus menginap di tengah hutan lantaran terjebak sungai yang meluap.
Terkadang warga harus menyabung nyawa melewati jalan tertutup longsor ataupun sungai yang meluap. Bahkan tidak jarang ada warga yang terperosok masuk jurang karena jalan rusak yang dilalui tetiba amblas.
“Kami sangat tersiksa dengan jalan seperti ini. Sudah puluhan tahun kami meraskan jalan yang sangat rusak bahkan kami biasa tidur di tengah jalan karena akses, karena kami tidak bisa lewat,” terang Kasman.
“Apalagi kalau musim hujan kami tidak bisa lewati sungai yang ada. Itu ada 2 sungai yang tidak bisa kami lalui karena tertutup (meluap),” sambungnya.
Kasman berharap pemerintah serius memberikan perhatian. Untuk mengatasi penderitaan yang selama ini dirasakan warga akibat buruknya akses jalan.
“Saya berharap kepada seluruh pemerintah, baik Presiden, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, berikan kami pelayanan khusus di Desa Lenggo. Karena di Lenggo itu banyak sumber daya tetapi kami terhambat oleh akses jalan yang tidak bagus,” pungkasnya. (thaya)







