
Banjir dan Tanah Longsor Terjang Mamasa, 3 Dusun Terisolir
MAMASA,- Sedikitnya tiga dusun di Desa Rippung, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, terisolir akibat banjir dan tanah longsor yang melanda daerah ini.
Tanah longsor bercampur bebatuan serta pepohonan yang tumbang, memutus akses jalan menuju Dusun Malluaya, Dusun Rattedonan dan Dusun Talmin. Warga yang ingin melanjutkan perjalanan, terpaksa berjalan kaki menapaki material longsor.
Selain itu, banjir yang terjadi usai guyuran hujan deras ini, mengakibatkan sedikitnya 40 hektar areal persawahan warga siap panen, rusak parah akibat diterjang material banjir bercampur pasir dan lumpur.
“ Sekitar 40 hektar (sawah) yang rusak parah, titik longsor belum bisa kita pastikan, soalnya sepanjang jalan ini, yang terisolir ada tiga dusun “, kata Kepala Dusun Rippung, Yan Salasa kepada wartawan, Minggu (10/10/2020).
Salah seorang warga Uto Labbi menceritakan, peristiwa bencana alam yang menerjang desanya, terjadi Kamis sore (08/10). Sesaat sebelum kejadian, hujan lebat mengguyur disusul angin kencang, “ Begini ceritanya, jam 12 mulai mendung, kemudian jam tiga mulai hujan lebat, tiba-tiba ada angin puting beliung, kemudian jam 4 itu banjir “, ungkapnya, saat memantau sawah miliknya yang tertimbun material banjir dan pasir berlumpur.
Menurutnya, warga sempat mendengar suara gemuruh yang memicu kepanikan, “ Ada bunyi-bunyi, seperti gemuruh, soalnya banyak batu yang terbawa air. Warga panik “, ujar Uto.
Diakui Uto, saat banjir bandang menerjang, banyak warga yang sedang berada di sawah, “ Kita panik mencari keluarga kesana kemari, apalagi saat kejadian sebahagian warga sedang berada di sawah menjaga burung pipit “, terangnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian materil yang ditimbulkan ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Warga berharap, pemerintah segera turun memberikan bantuan, khususnya mengirim alat berat, untuk membuka akses jalan ke kampung mereka yang terputus akibat tanah longsor. (Thaya)