Pemerintah Tunggu Putusan Adat Geser 9 Rumah Terancam Masuk Jurang di Mamasa
Foto Istimewa : Rumah warga terancam masuk jurang akibat longsor di Mamasa.

Pemerintah Tunggu Putusan Adat Geser 9 Rumah Terancam Masuk Jurang di Mamasa

MAMASA,- Pemerintah berencana menggeser 9 rumah yang terancam masuk jurang akibat tanah longsor diKabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Namun pelaksanaannya masih menunggu keputusan adat.

9 rumah itu terletak di Dusun Salukotambi, Desa Penatangan, Kecamatan Buntu Malangka. Longsor disebabkan tingginya curah hujan yang terus mengguyur daerah ini.

“Sesuai dengan penyampaianpak Bupati (Welem Sambolangi), langkah pertama yang dilakukan, itu rumah-rumahyang terancam jatuh ke jurang akibat longsor rencana mau di geser ke bagiansamping atau bagian depan supaya tidak jatuh (ke jurang). Artinya itu langkah penanganan pertama,” kata kepala Desa Penatangan, Sukduk Baruga melalui sambungan telepon, Rabu (17/12/2025).

Hanya saja, rencana menggeser rumah warga itu tidak serta merta dapat dilakukan karena menunggu keputusan adat penganut kepercayaan mappurondo. Mereka diketahui harus menggelar ritual untuk memastikan apakah rencana menyelamatkan rumah warga dengan cara menggeser dapat dilakukan atau sebaliknya.

“Tapi yang menjadi kendala untuk menggeser beberapa rumah itu karena ada batasan-batasan adat di sana.Karena di sana mayoritas penganut kepercayaan mappurondo, tidak boleh sembarangan kalau mau memindahkan atau menggeser rumah,” ungkap Sukduk.

“Mungkin bisa (dipindahkan)tapi ada proses, mungkin ada ritual secara adat, itu yang sementara saya komunikasikan (dengan tetua adat), sementara saya tunggu informasi,”sambungnya.

Menurut Sukduk, Bupati Mamasa berjanji menanggung seluruh biaya yang dibutuhkan para pemangku adat untuk pelaksanaan ritual tersebut.

“Pak bupati menyampaikan, kalau ada biaya yang dibutuhkan pemangku adat terkait dengan acara adat atau ritual, bupati siap menanggulangi,” ujarnya.

Selain itu, Sukduk juga menyebut rencana Bupati Mamasa menurunkan dinas Pekerjaan Umum (PU) bersama tim ahli untuk memastikan langkah penanganan yang akan dilakukan. Sebab, pemukiman warga berada di atas bukit dengan kontur tanah berpasir yang butuh penanganan khusus.

“Kemudian kedua, bupati menyampaikan nanti akan diturunkan PU untuk memeriksa langsung, mungkin orang PU yang lebih tahu teknisnya karena itu yang terkikis tanah pasir, jadi agak susah  penanganannya. Mungkin orang teknis yang lebih tahu cara mengatasinya,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, 9 rumah warga terancam hilang masuk jurang akibat tanah longsor di Kabupaten Mamasa, Minggu (07/12) lalu. Hingga saat ini, delapan warga setempat dilaporkan telah mengungsi ke tempat aman.

“Sekitar 9 (rumah) sangat rawan kondisinya. Yang mengungsi satu rumah, delapan orang di kartu keluarga,”kata Kepala Desa Penatangan, Sukduk Baruga kepada wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (14/12/2025). (thaya)

__Terbit pada
17/12/2025
__Kategori
Peristiwa, Sosial