Mengenal Arjuna, Sang Juara Silat Dunia dari Mamuju
MAMUJU,- Remaja pria bernama Darmawan Arjuna Putra patut berbangga usai mengharumkan nama kampung halaman dan juga Indonesia di kancah dunia. Remaja berusia 15 tahun itu sukses meraih medali emas pada kejuraan dunia pencak silat junior ke 5 di Abu Dhabi.
Gelar tersebut dipastikan remaja yang akrab disapa Arjuna itu, usai menundukkan pesilat dari Malaysia, dalam partai final yang berlangsung di Abu Dhabi, Minggu, 22 Desember 2024 lalu.
Lantas siapa sebenarnya Darmawan Arjuna Putra ?
Darmawan Arjuna Putra atau Arjuna merupakan remaja dari Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju. Dia bungsu dari 3 bersaudara pasangan Darman dan Atimina.
Saat ini Arjuna duduk di bangku kelas X3 SMA Negeri 1 Kalukku.
Menurut Arjuna, kecintaan terhadap olah raga bela diri pencak silat mulai tumbuh saat dirinya duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar (SD).
Semangatnya mempelajari pencak silat semakin besar, setelah mendapat dukungan dan motivasi dari keluarga dan juga teman-temannya.
“Saya ingin menjadi atlet silat dan mengharumkan nama Indonesia,” tutur pria kelahiran Tasiu itu.
Lebih lanjut Arjuna mengungkapkan, banyak suka duka yang dirasakan sejak mempelajari pencak silat. Minimnya perhatian pemerintah merupakan sesuatu yang paling dirasakan.
“Sukanya itu bisa ikut kejuaraan, banyak teman baru dan bisa mengharumkan nama Sulbar dan Indonesia. Dukanya, karena kerasnya proses latihan, di mana latihan seadanya dan sarana latihannya juga seadanya,” ujar remaja yang mengaku bercita-cita menjadi TNI itu.
Itu sebabnya, Arjuna sangat berharap kepada pemerintah agar lebih memperhatikan cabang olah raga bela diri pencak silat. Dia juga berharap pemerintah daerah memperbanyak event sebagai ajang untuk mengasah kemampuan para atlet.
“Saya sangat berharap sarana dan prasarana latihan cabor silat lebih diperhatikan oleh pemerintah. Kemudian kiranya event-event kejuaraan juga bisa semakin banyak di Mamuju, Sulbar, mengingat sangat minim event silat di Sulbar,” ungkapnya.
Menurut Arjuna, salah satu tantangan pengembangan pencak silat di Sulbar karena minimnya perhatian. Tidak jarang para pesilat lokal kesulitan berkompetisi di luar daerah karena keterbatasan biaya.
“Mengingat kurangnya perhatian dan kejuaraan-kejuaraan yang dapat mencetak pesilat-pesilat tangguh di Sulbar. Para pesilat Sulbar harus ke luar kota untuk bisa menguji coba kemampuan masing-masing dan tentunya itu butuh biaya yang lumayan yang besar,” terangnya.
Sederet Prestasi Diraih Arjuna
Sejak aktiv menekuni olah raga bela diri pencak silat, Arjuna telah belasan kali ikut ambil bagian dalam setiap kompetisi, baik lokal, nasional hingga tingkat dunia.
Pada pekan olahraga pelajar daerah (Popda) tahun 2022 lalu, Arjuna berhasil meraih juara 2. Dia pernah meriah juara 1 pada ajang Makassar Championship 1. Meraih Juara 3 pada Piala Kasad. Juara 1 pada kejuaraan Parepare Championship 1, Juara 2 Makassar Championship 2, Juara 1 Popda 2024, Juara 1 Parepare Championship 2, Juara 1 di Pirang, Juara 1 Kejurnas Remaja dan Juara 1 pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke 5 di Abu Dhabi.
Diakui Arjuna, sederet prestasi tersebut tidak diraih begitu saja. Banyak persiapan yang dilakukan. Selain berdoa dan menjaga kondisi tubuh agar tetap fit, berlatih dengan disiplin merupakan hal mutlak yang harus dilakukan.
“Strategi yang dilakukan sebelum ikut lomba agar menang, giat berlatih, terus berusaha dengan keras, disiplin latihan, mendengar arahan pelatih dan berdoa serta menjaga kondisi agar tetap fit,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Arjuna merupakan atlet pencak silat dari perguruan Tapak Suci Putra Muhammadiyah Pomda 182 Mamuju. (thaya)