Lagu Lama…!!!
Tumpukan sampah pada salah satu titik di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Senin (17/01/2022).

Lagu Lama…!!!

Oleh : M Danial

MENIKMATI musik yang mengiringi lagu-lagu tempo dulu, biasa juga diistilahkan lagu lawas, kerap menjadi kerinduan tersendiri. Syairnya yang penuh makna, tidak hanya mengenai asmara yang mengingatkan masa lalu. Tidak sedikit lagu lama yang sarat dengan petuah dan pesan moral, atau penyemangat menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

Lagu-lagi lawas berirama pop, keroncong, atau dangdut melayu, penikmatnya bukan hanya generasi lawas. Kalangan dari generasi setelahnya pun tertarik menikmatinya. Lagu-lagu lama yang dinyanyikan penyanyi tempo dulu yang tergabung dalam seperti grup musik D’Lloid dan Panjaitan Bersaudara (Panbers), Koes Plus atau Bimbo yang liriknya sarat makna, menikmatinya tetap asyik. Begitupun lagu-lagu yang dinyanyikan penyanyi seperti Broery Marantika, Ade Manuhutu, Rafika Duri, Vina Panduwinata, sampai Dian Piesesha, atau Ebiet G Ade dan Iwan Fals dengan lagu yang sangat puitis dan kritik sosial yang konstruktif.

Lagu lama tidak hanya mengenai musik tempo dulu. Lagu lama merupakan juga istilah yang sering terdengar mengenai perbuatan yang gampang ditebak tujuannya. Lagu lama juga menjadi istilah terhadap penanganan suatu permasalahan yang hasilnya tidak sesuai harapan, lantaran menggunakan cara-cara yang sering dilakukan tanpa disertai evaluasi yang objektif sebagaimana harusnya untuk perbaikan. Lagu lama juga merupakan istilah yang cocok bagi yang berharap sesuatu, misalnya mengenai jabatan dengan mengandalkan pendekatan pribadi. Bukan menunjukan kemampuan, kapasitas atau prestasi.

Berbagai persoalan yang menjadi fenomena di berbagai aspek, penanganannya juga masih sering dengan lagu lama. Banyak perangkat aturan yang telah disiapkan untuk penanganan setiap persoalan. Tapi, masalah yang sama masih selalu terulang juga, karena penanganannya tidak disertai kesungguhan. Lagi-lagi: lagu lama yang diputa ulang.

Persoalan banjir terjadi setiap tahun. Berbagai tempat menjadi langganan banjir, yang menyebabkan banyak kerugian materi, bahkan korban jiwa. Berbagai faktor penyebab banjir. Perusakan hutan terus berlangsung, pembalasan liar tidak ada hentinya, sudah banyak pelakunya yang tertangkap. Tapi yang tertangkap kebanyakan rakyat kecil yang berbuat karena kebutuhan perut. Para pelaku perusakan hutan yang sebenarnya tetap menikmati kebebasan. Penyebabnya, tidak lain karena penerapan aturan tidak sebagaimana mestinya. Lagu lama, penindakan hanya menyasar rakyat kecil yang tidak mampu mengikuti irama lagu lama.

Belakangan ini, persoalan sampah terjadi di berbagai tempat. Bukan hanya di kota besar dengan produksi sampah yang sangat banyak. Persoalan sampah menimbun juga kota-kota kecil, sampai tingkat kecamatan. Sudah banyak perangkat peraturan mengenai penanganan sampah. Sudah sering juga para pejabat dan wakil rakyat melakukan studi banding mengenai persampahan. Seperti di Kabupaten Polewali Mandar yang belakangan menjadi timbunan persoalan sampah. Tentu sudah sangat banyak juga biaya dihabiskan. Namun, penanganan masalah sampah tidak banyak berubah. Yang terjadi, tumpukan sampah makin tinggi di berbagai tempat. Semua karena kebijakan pemerintah sama halnya dengan lagu lama.

Masyarakat yang beranggapan persoalan sampah adalah urusan pemerintah saja, bersikap apatis terhadap persoalan yang berawal dari ketidakpedulian terhadap persoalan yang tidak terlepas dari tanggung jawabnya, merupakan juga lagu lama.

Yang diperlukan adalah keterbukaan dan memberi ruang yang memadai kepada rakyat untuk turut memikirkan penyelesaian. Bukan menjadikan rakyat sebatas obyek untuk serta merta mengikuti kemauan pemerintah. Kebijakan harus sesuai kebutuhan, bukan semata berdasar keinginan yang mengabaikan kebutuhan yang bersifat prioritas untuk kepentingan rakyat.

Tetap asyik untuk menikmati lagu-lagu lama para penyanyi tempo dulu yang sarat makna. Tapi katakan tidak, untuk perilaku yang mengabaikan rakyat, tidak relevan dengan keterbukaan dan kebijakan yang partisipatif. (*)

__Terbit pada
17/01/2022
__Kategori
Opini